Mendikdasmen: SPMB tahun ini dilaksanakan melalui empat jalur penerimaan

Abdul Mu’ti

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di SMA Negeri 1 Mayong, Jepara, Jumat (13/6/2025). Kunjungan ini menandai komitmen serius pemerintah dalam memastikan bahwa pelaksanaan kebijakan penerimaan peserta didik baru berjalan sesuai dengan regulasi nasional dan diterapkan secara seragam di daerah.

Dalam kunjungannya, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa SPMB 2025 telah resmi diberlakukan secara nasional berdasarkan Peraturan Mendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025.

“SPMB tahun ini dilaksanakan melalui empat jalur penerimaan, yaitu jalur domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi,” jelasnya dari keterangan resminya, Jumat (13/6/2025).

Ia juga berinteraksi langsung dengan operator sekolah serta para orang tua dan calon peserta didik yang sedang mengikuti proses verifikasi. Salah satunya adalah orang tua dari anak berkebutuhan khusus yang mendaftar melalui jalur afirmasi disabilitas.

“Semangat, ya. Mudah-mudahan dapat diterima dan sukses,” ucap Mendikdasmen memberi semangat kepada para calon siswa dan orang tuanya.

Turut mendampingi kunjungan tersebut, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, menegaskan bahwa seluruh satuan pendidikan di provinsi tersebut telah mengikuti aturan pelaksanaan sesuai Permendikdasmen.

“Petunjuk teknis dari kepala daerah dan operasional teknis dari dinas pendidikan telah mencantumkan empat jalur penerimaan berikut kuotanya,” paparnya.

Heni juga mengungkapkan harapan besar agar proses SPMB berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, serta tidak diskriminatif.

“Kami ingin memastikan sistem ini adil dan dapat menjangkau semua kalangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Mayong, Fatkhur Rozi, menyampaikan bahwa sekolahnya telah memasuki tahap pengajuan akun dan verifikasi dokumen yang berlangsung hingga 12 Juni 2025.

“Kami memiliki kuota 10 rombongan belajar atau sekitar 360 siswa. Sampai hari ini, sudah ada 526 calon murid yang melakukan verifikasi berkas,” jelasnya.

Rozi menambahkan, demi memastikan keterjangkauan informasi, pihak sekolah menyediakan layanan bantuan teknis bagi pendaftar yang tidak memiliki akses internet. Seluruh panitia juga telah menandatangani pakta integritas untuk menjamin transparansi.

“Kami membuka layanan pengaduan lewat media sosial dan menanggapi semua keluhan secara adil dan setara,” katanya.

Koordinasi dengan dinas pendidikan juga terus dijaga. “Kami rutin melakukan pertemuan daring via Zoom minimal seminggu sekali, serta mendapat pemantauan langsung dari BBPMP,” tambah Rozi.

Salah satu calon siswa, Dwi Amelia Pertiwi, mengaku optimis dapat lolos melalui jalur prestasi. Ia memiliki catatan prestasi dalam kejuaraan pencak silat tingkat kabupaten dan menyatakan minat untuk aktif di ekstrakurikuler futsal dan silat di sekolah tersebut.

Kunjungan Mendikdasmen ke SMAN 1 Mayong menjadi simbol kuat dari komitmen pemerintah dalam mendorong pelaksanaan kebijakan pendidikan yang menyeluruh dan inklusif. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan terus diperkuat demi memastikan akses pendidikan yang adil bagi seluruh anak Indonesia.

Tutup