Sutikno Puluhan Tahun Jadi Penjaga Perlintasan Kereta, Dompet Dhuafa Apresiasi Parcel Ramadan

Dok: Dompet Dhuafa.
60007485 BC18 4B06 AD8B E2D7BEFF2DA1
30 Ramadan #JadiManfaat Bersama Terkenal.Co.Id Jadikan Ramadan ini manfaat untuk kita dan kaum dhuafa

Setelah palang tertutup sempurna, ia tetap berdiri di luar pos untuk menyambut kedatangan kereta. Selain itu, ia berjaga untuk memastikan tidak ada kendaraan yang menerobos masuk palang pintu perlintasan kereta.

Hal yang ia sayangkan adalah ketika ada orang-orang yang masih saja bandel melintasi rel saat kereta  sudah mendekat. Saat itu ia merasa sangat jengkel. Kadang ia harus teriak-teriak bahkan lari untuk menghampiri orang-orang seperti ini. Meski saat itu beberapa orang menganggapnya galak, namun banyak orang justru mengapresiasi karena ketegasannya dalam melakukan tugas.

“Suka kesal sama orang yang bendel. Sudah diperingati kereta mau lewat tapi masih saja nerobos. Tapi selalu tegas dan kadang saya harus teriak-teriak. Alhamdulillah selama saya jaga tidak ada kejadian yang serius. Tapi memang pernah ada yang kesenggol tapi tidak jauh, hanya kaget kemudian jatuh,” ceritanya.

Ia kemudian menjelaskan, ketika ada orang yang bandel dan posisi orang itu lebih dari 100 meter, maka ia akan  biarkan. “Karena sudah tidak mungkin dijangkau,” katanya. “Paling saya teriakin saja. Kurang dari 100 meter, saya masih bisa lari kemudian saya tarik”.

“Pernah suatu malam. Saat itu saya shift malam. Sudah saya teriakin untuk minggir tapi masih saja nengah. Langsung saya tarik tangannya kemudian saya injak kakinya supaya tidak bisa lanjut jalan. Di samping saya kesal sama orang itu, tapi saya juga senang bisa menyeelamatkan nyawanya,” imbuhnya.

Di perlintasan ini, pos penjagaan dilengkapi alat sistem perlintasan kereta. Walau dibantu alat, Sutikno mengaku tugas penjaga tidak berkurang karena alat masih harus dikendalikan manual. Meski begitu, ia sedikit terfikir rasa khawatir suatu saat semua sistem menggunakan sistem digital dan automatis. Pasalnya jika itu terjadi, ada kemungkinan akan terjadi pengurangan tenaga manuusia.

“Semuanya masih serba manual. Kecuali sistem peringatannya saja yang otomatis nyala, seperti alarm. Kalau buka tutup palang, harus dilakukan sendiri,” ucapnya sambil menunjuk panel kontrol, kepada tim Dompet Dhuafa ia menerangkan arti kode yang tertera pada lampu alarm.

Untuk mengapresiasi Sutikno, Dompet Dhuafa berkat para donatur yang turut peduli, memberikannya sebuah paket bingkisan parsel Ramadan, Selasa (5/4/2022). Rasa senang tentu langsung tercuat keluar dari mimik muka Sutikno. Ia mengucapkan doa semoga orang-orang baik di Dompet Dhuafa selalu diberi keberkahan dan kesehatan. (Rls/DD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup