Guru Besar UINSU Mengusung Pengembangan Kampus Cyber Islami
Hal ini teruji di antaranya dari berbagai kegiatan yang telah dituntaskan, di antaranya pada prosesi SPAN PTKIN atau penerimaan mahasiswa baru yang digelar dengan mengedepankan penggunaan teknologi informasi, jaringan internet dan digitalisasi.
Maka, transformasi diperlukan agar UIN SU semakin dipertimbangkan, tidak hanya dalam negeri namun di lingkup Asia Tenggara. Ia optimis, ke depan UIN SU Medan mampu menjadi simbol moral muslim Sumut dengan berbagai dinamika di dalamnya.
Upaya itu dengan gerakan kampus siber islami dan pengendalian yang melekatkan nilai-nilai ajaran agama di dalamnya. Terkait penjaringan ini yang dimulai 18-31 Januari 2023 ini berjalan sejuk dan lancar.
Ia mengharapkan semua bakal calon memberikan kontribusi terbaik, kebersamaan dan program terbaik dalam rangka kemajuan kampus. Agar penjaringan ini berjalan baik dan sejuk hingga akhir proses penjaringan yakni pengumuman.
“Kita harus bersama-sama membawa, mengelola dan mengendalikan UIN SU ini, sehingga bisa menjadi simbol moral sejuk di masyarakat Sumut dan nasional,” ujarnya.
Ia berpesan, siapa pun yang terpilih, akan tetap sejuk bersama bergandengan tangan membangun UIN SU yang kita cintai ini.
“Jangan terjadi mapping leader, tapi bersama-sama bangun UINSU semakin populer dan dicintai masyarakat,” pungkasnya.
Terkait motivasi Prof Mesiono yang memulai studinya di UIN SU pada 1991-1995 ini termasuk pengabdian yang cukup lama. Melihat potensi dan perkembangan kampus Islam tersebut, ia tertarik untuk mengabdikan diri pada porsi yang lebih besar lagi. Tujuannya termasuk untuk transformasi lembaga, mewujudkan kampus yang diperhitungkan.
Laporan: Rusdi Harahap
Editor: Wilujeng Nurani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News