Kasus Bullying Siswa SMA di Cikarang Berakhir Damai

waktu baca 2 menit
Proses mediasi yang dilakukan pihak sekolah didampingi pihak kepolisian dengan menghadirkan keluarga korban dan keluarga siswa diduga terlibat bullyng, Jum'at (20/01/2023) malam.

terkenal.co.id – Dugaan kasus bullying yang menimpa seorang siswa salah satu SMA di Kabupaten Bekasi VAD (17), belum lama ini sempat viral di media sosial dan berujung berakhir damai.

Dikatakan Kepala sekolah, Akhmad Sayuti hal itu memastikan dari hasil mediasi pihak keluarga korban maupun keluarga terduga pelaku sudah saling memaafkan dan sepakat tidak akan melakukan tuntutan baik pidana maupun perdata.

Siswa SMA di Cikarang Trauma Dibully

Ditambahkan kata kepala sekolah, dirinya memastikan pihak sekolah akan memberikan pendampingan terhadap pemulihan psikologis korban.

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7087156125112803" crossorigin="anonymous">

“Alhamdulillah persoalannya sudah clear. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan,” kata Akhmad Sayuti, Sabtu (21/01/2023).

Kemudia terduga pelaku akan dijatuhkan sanksi kepada siswa yang terlibat aksi bullying sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian, Kendati demikian, Pemberian sanksi itu pun telah mendapat persetujuan dari kedua pihak.

“Kita mengacu kepada Permendikbud no 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Jadi sanksi yang diberikan harus berupa tindakan yang bersifat edukatif, ketentuannya kan begitu,” kata Sayuti.

Selain di-skorsing selama 2 minggu, siswa yang diduga terlibat dalam aksi bullying tersebut juga dikenakan wajib lapor ke pihak kepolisian dalam kurun waktu tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi efek jera baik bagi siswa yang bersangkutan maupun siswa lainnya agar tidak melakukan hal serupa,” kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Cikarang Pusat, AKP. Awang Parikesit berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Kapolsek mengingatkan pihaknya agar orang tua maupun pihak sekolah terus memantau kegiatan serta membimbing anak maupun siswa.

“Nanti kita akan kerjasama dengan sekolah untuk lebih mengintensifkan program penyuluhan pencegahan kenakalan remaha seperti police goes to school. Bapak dan ibu guru di sekolah juga mohon untuk terus pantau kegiatan para siswa, termasuk para orang tua. Kita bimbing dan beri pemahaman tentang pendidikan karakter hingga sikap saling menghargai satu sama lain, itu penting,” kata Awang. ***

Editor: Wilujeng Nurani

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Advertisement
Advertisement
%d