Presiden Joko Widodo Langsung Kritik yang Disampaikan Anwar Abbas

BPMI Setpres Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021).

Presiden Joko Widodo menjawab langsung kritik yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021 pada Jumat (10/12). Jokowi bahkan tidak menggunakan bahan sambutan yang telah disiapkan sebelumnya.

“Tadi saya disiapkan bahan sambutan segini banyaknya, tapi setelah saya mendengar tadi dokter buya Anwar Abbas menyampaikan itu saya enggak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh doktor buya Anwar Abbas,” tutur Jokowi.

Yang pertama, mengenai masalah penguasaan lahan dan tanah. Jokowi meluruskan soal distribusi reforma agraria.

“Pertama yang berkaitan dengan lahan, dengan tahan, penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan Buya betul, tapi bukan saya yang membagi. Ya itu saya jawab, harus saya jawab,” katanya. “Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta yang ingin kita bagi.”

Menurut Jokowi, pemerintah saat ini sudah memiliki bank tanah. Jokowi menyebut akan mencabut satu persatu tanah yang ditelantarkan mulai bulan depan.

“Dan saat ini kita sudah memiliki bank tanah, akan kita lihat HGO, HGP yang ditelantaran semuanya, mungkin Insya Allah bulan ini akan saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai, untuk saya cabut satu persatu yang ditelantarkan,” paparnya.

“Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, 30 tahun tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lainnya.”

Selain itu, Jokowi juga menjawab kritik Anwar Abbas soal kesenjangan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku selalu memikirkan upaya mengurangi kesenjangan karena dirinya pernah merasakan menjadi orang susah.

“Ya saya juga, dipikir saya enggak kepikiran? Gini, rasio waktu saya masih 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran,” tuturnya. “Jangan dipikir saya engak kepikiran. Kepikiran, karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup