Kekosongan Jabatan di Pemkab Bekasi, Bang Juki Jalan Ditempat
BEKASI – Kekosongan sejumlah kursi jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menjadi perhatian Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, H. Mohammad Nuh mengatakan hal itu untuk memaksimalkan akselerasi pembangunan.
“Begini justru soal pengisian jabatan yang ada di lingkup Pemkab Bekasi, persoalan utamanya. untuk melakukan rotasi jabatan yang ada di Kabupaten Bekasi,”kata M Nuh Wakil Ketua DPRD Kabupaten saat dihubungi, Selasa (25/1/2022).
M Nuh juga menjelaskan, Ketika Plt.Bupati Bekasi atau memilih orang yang tepat, maka sebagian besar persoalan akan selesai di lapangan.
Sekedar diketahui, Rotasi mutasi merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang pengisian jabatan dengan pertimbangan kesesuaian antara kualifikasi, kompetensi dan kinerja pejabat selama ini, kemudian dihubungkan dengan job yang ada yang transparan, objektif, kompetitif dan akuntabel.
“Tapi manakala Plt.Bupati tidak memilih dengan orang yang tepat, maka sangat diduga banyak persoalnya nantinya akan bertumpuk di kepala Pak Plt.Bupati,”ujarnya politisi PKS itu.
Disinggung soal kebutuhan pengisian kekosongan jabatan, M nuh menerangkan dipastikan perlu untuk segera diisi.
“Karena ini jelas menghambat kinerja Pemkab Bekasi, Apalagi dipemerintahan Plt saya yakin bahwa Pak PLT punya keinginan baik untuk melakukan akselerasi pembangunan di serapan anggaran di Kabupaten Bekasi. dikhawatirkan kalau dipuncak atau induk atau kepala dinasnya tidak ada maka ada hambatan dalam hal kewenangan di bawahan kepala dinas,”tuturnya dia.
Sambungnya, “Nah untuk kualifikasi pejabat eselon dua, saya pikir sudah ada aturannya eh yang terpenting buat saya sebagai pendapat bahwa sebaiknya pejabat-pejabat calon kepala dinas tersebut diisi oleh orang-orang yang punya latar belakang dan pengalaman di bidangnya yang akan ditunjuk. karena ini akan sangat berpengaruh kepada pemahaman. kemudian kemampuan lapangan, kemudian kecepatan mengatasi masalah. Dan saya pikir yang namanya Pak Kepala Dinas jangan lagi orang yang baru belajar tentang bidang yang akan ditanganinya,”tutupnya dia.
Reporter: Algi Fahri
Editor: Shelly Oktaviani