Tugu Perjuangan Pengingat Pertempuran Dahulu Kala

Monumen Tugu Agus Salim, Monumen yang terbuat dari batu persegi empat ini terletak di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pada bagian atasnya memiliki kepala yang disekelilingnya terdapat pecahan peluru meriam, mortir, granat tangan dan selongsong palum ukuran 12.7 milimeter.

Kota Bekasi mempunyai beberapa macam peninggalan sejarah yang mempunyai arti tertentu, salah satunya ialah Tugu Perjuangan yang berada di jalan KH. Agus Salim.

Tugu yang sudah berumur 71 ini dijadikan sebagai peringatan bahwa wilayah tersebut pada zaman dahulu sering terjadi pertempuran antara pejuang RI dengan penjajah Belanda dan Sekutu serta Tugu ini juga dijadikan peringatan dibumihanguskannya Bekasi sebelah Barat dan Timur.

Tugu Perjuangan berada di pertigaan jl. KH Agus Salim, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Tugu yang berbentuk kecil ini ternyata mempunyai kisah yang menarik bagi warga Bekasi sehingga dijadikan sebagai monumen yang bersejarah.

Tugu ini termasuk kedalam tunggu tertua karena dibangun pada 13 desember 1949 oleh rakyat bekasi secara gotong royong yang dipelopori oleh tokoh bernama Sa’adih.

Bagi masyarakat yang tidak mengetahui arti dari Tugu ini mungkin hanya menganggapnya sebagai pembagi jalan karena letaknya yang berada di pertigaan jalan.

Namun, jika dilihat secara detail pada bagian atas Tugu yang mempunyai tinggi sekitar 2,5 meter ini ada pecahan peluru meriam (kanon), granat tangan serta selongsong peluru yang menandakan sisa-sisa perjuangan rakyat Bekasi pada masa perjuangan.

Tugu ini juga, termasuk kedalam salah satu monumen cagar budaya di Bekasi namun Pemkot Bekasi belum bisa menjadikan Tugu ini sebagai salah satu tujuan wisata sejarah di Kota Bekasi karena kondisinya yang terkadang tidak terawat dan cukup sulit jika kita ingin mengabadikan Tugu ini dengan berfoto di dekatnya.

Karena letaknya yang kurang strategis sehingga kita hanya bisa mengabadikan dari jarak yang lumayan jauh agar tidak mengganggu pengendara yang berlalu lalang di jalan tersebut.

Inilah sekiranya alasan mengapa monumen ini menarik serta memiliki nilai sejarah yang cukup besar bagi rakyat Kota Bekasi.

Penulis: Natasya Berliana Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup