Memaksimalkan Golfing Sebagai Sarana Berjejaring
Jakarta, 16 Mei 2024 – Pada tahun 2020, lebih dari 23.3 juta masyarakat Asia
bermain golfing[1].
Dibandingkan jumlah pemain golfing pada tahun 2016, angka tersebut mengalami
penambahan sebesar 11.5%, serta menjadikan peningkatan angka pegolf di Asia
sebagai salah satu yang paling tinggi dibandingkan benua lain. Bahkan
berdasarkan knowledge pembelian di toko golfing, di akhir tahun 2023 jumlah pegolf di
Indonesia telah mencapai angka 170 ribu[2].
Golfing tidak hanya menjadi olahraga yang populer bagi
generasi muda, tapi juga merupakan sarana berjejaring terbaik bagi para
pebisnis. Menurut Reno Adityo, Ketua
Badan Otonom HIPMI Jaya Golfing, knowledge dari Forbes mengatakan bahwa 90% CEO
yang masuk dalam Fortune 500 adalah pegolf, dan 80% di antaranya melakukan
olahraga ini untuk membangun hubungan bisnis. “Satu kali permainan golfing
membutuhkan waktu sekitar empat jam. Dalam durasi tersebut, kami banyak
menghabiskan waktu untuk berjalan dan mengobrol bersama teman satu grup. Itu
sebabnya olahraga ini sangat sesuai sebagai media untuk berjejaring,” kata
Reno.
Sebagai co-founder
dan direktur PT Lamandau Subur Sejahtera yang telah lama menjalankan usaha di
bidang agribisnis, Reno menambahkan bahwa kemampuan bermain golfing bisa
meningkatkan kesempatan seseorang dalam memperluas relasi di ruang lingkup
profesional. Hal ini karena golfing tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan, tapi
juga menambah kemampuan untuk membangun hubungan baik dengan para rekan bisnis
dalam suasana yang lebih kasual.
“Golfing juga merupakan olahraga yang sering dimanfaatkan
untuk membuat kesepakatan bisnis, sehingga tidak heran jika secara tidak resmi
telah menjadi keterampilan wajib bagi jajaran manajemen perusahaan. Namun meski
menjadi kemampuan tambahan dalam dunia kerja, calon pegolf juga harus dapat
menguasai permainan ini secara baik,” ujar Reno yang berhasil mengaktifkan
kembali HIPMI Jaya Golfing setelah tujuh tahun pasif.
Memegang peranan penting dalam HIPMI Jaya Golfing, Reno
berkata bahwa badan otonom yang menaungi para penggemar golfing ini juga didirikan
agar dapat menjadi wadah berjejaring pebisnis muda. “Secara berkala kami
mengadakan Jaya Golfing Open, yang menjadi ajang memperluas relasi bisnis bagi
pegolf sekaligus pebisnis muda di seluruh Jakarta. Dengan ini kami berharap
agar HIPMI Jaya Golfing dapat menjadi sarana terbaik bagi pebisnis muda untuk
berjejaring,” tutup Reno
[1] Knowledge dari Sports activities Advertising and marketing Surveys (SMS)
[2] Menurut Adi Saksono, Kepala Bidang Kejuaraan dan
Prestasi Pengurus Besar Persatuan Golfing Indonesia (PGI)