Pemboman Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di Gaza
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Gaza, lapor petugas medis setempat.
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah melakukan serangan yang menargetkan pusat komando Hamas.
Namun, pihaknya belum memberikan komentar mengenai dua serangan terhadap dua rumah yang menurut pejabat kesehatan Palestina menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk wanita dan anak-anak, di Nuseirat.
Serangan lainnya, terjadi di sebuah sekolah yang menampung keluarga pengungsi Palestina di lingkungan Tuffah di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya tujuh orang, kata petugas medis.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara tersebut menargetkan pejuang Hamas yang beroperasi dari pusat komando yang terletak di sebuah kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai Sekolah Shujayea.
Mereka menuduh Hamas menggunakan penduduk sipil dan fasilitasnya untuk tujuan militer, namun Hamas membantahnya.
Pada Selasa malam, dua serangan terpisah Israel menewaskan lima warga Palestina di Rafah di Jalur Gaza selatan dan di pinggiran Zeitoun di Kota Gaza, kata petugas medis.
Di Khan Younis, di selatan daerah kantong tersebut, enam warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap tenda yang menampung pengungsi, kata petugas medis.
Dua serangan terakhir akan meningkatkan jumlah korban tewas menjadi setidaknya 31 orang, namun laporan tersebut masih belum terverifikasi.
Sayap bersenjata Hamas, Jihad Islam, dan faksi-faksi kecil lainnya mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pejuang mereka menyerang pasukan Israel yang beroperasi di beberapa wilayah Gaza dengan roket antitank, tembakan mortir, dan alat peledak.
Peningkatan baru serangan di Gaza terjadi ketika Israel melancarkan operasi darat di Lebanon, dengan menyatakan bahwa pasukan terjun payung dan pasukan komandonya terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hizbullah yang didukung Iran.
Konflik tersebut terjadi setelah serangan udara Israel yang menghancurkan terhadap kepemimpinan Hizbullah.
Beberapa warga Palestina mengatakan mereka khawatir peralihan fokus Israel ke Lebanon dapat memperpanjang konflik di Gaza, yang akan memperingati satu tahun konflik pada minggu depan.
“Mata dunia kini tertuju pada Lebanon sementara pendudukan terus melakukan pembunuhan di Gaza. Kami khawatir perang akan berlanjut setidaknya berbulan-bulan lagi,” kata Samir Mohammed, 46, ayah lima anak dari Kota Gaza.
“Semuanya tidak jelas sekarang karena Israel mengerahkan pasukannya tanpa terpengaruh di Gaza, Yaman, Suriah, Lebanon, dan entah di mana lagi di masa depan.”
Sumber: aljazeera.com