Konser Taylor Swift di London Tak Terdampak Ancaman di Wina
[ad_1]
Pejabat Inggris telah mengumumkan bahwa tidak ada indikasi bahwa ancaman teror sebelum pertunjukan Taylor Swift yang sekarang dibatalkan di Vienna, Austria, akan berdampak pada pertunjukannya mendatang di London.
“Tidak ada indikasi bahwa masalah yang sedang diselidiki oleh otoritas Austria akan berdampak pada acara mendatang di London,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London pada hari Kamis (8 Agustus), menurut Reutersmenambahkan, “Met bekerja sama erat dengan tim keamanan tempat dan mitra lainnya untuk memastikan adanya rencana keamanan dan kepolisian yang tepat. Seperti biasa, kami akan terus menelaah informasi baru dengan saksama.”
Swift saat ini dijadwalkan tampil di Stadion Wembley London selama lima malam yang tiketnya terjual habis mulai 15 hingga 20 Agustus.
Sebelumnya pada hari itu, Kantor Berita Associated Press melaporkan bahwa tersangka utama dalam kasus tersebut, seorang pria berusia 19 tahun, mengakui bahwa ia berencana untuk “membunuh sebanyak mungkin orang” di luar Stadion Ernst Happel, tempat Swift dijadwalkan tampil dari tanggal 8 hingga 10 Agustus.
Dalam pernyataan pada hari Rabu (7 Agustus), Barracuda Music, promotor konser untuk pertunjukan di Austria mengatakan, “Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang. Semua tiket akan secara otomatis dikembalikan dalam 10 hari kerja ke depan.”
Orang yang diidentifikasi sebagai pelaku utama dilaporkan berhenti dari pekerjaannya dan “secara mencolok mengubah penampilannya dan menyesuaikan diri dengan propaganda IS (Negara Islam),” meskipun ia berasal dari Makedonia Utara. Omar Haijawi-Pirchner, kepala Direktorat Keamanan Negara dan Intelijen Austria, mengatakan tersangka ingin menggunakan pisau atau bahan peledak rakitan untuk menyerang Swifties di luar stadion pada acara tersebut, yang diperkirakan akan dihadiri lebih dari 195.000 penggemar.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa materi ISIS dan al-Qaeda ditemukan di rumah tersangka kedua, warga Austria berusia 17 tahun, yang dilaporkan baru-baru ini dipekerjakan oleh sebuah perusahaan yang menyediakan layanan di tempat tersebut. Kedua tersangka saat ini ditahan.
Saat berita ini ditulis, Swift belum mengomentari insiden tersebut. Papan iklan telah menghubungi perwakilan bintang tersebut untuk memberikan komentar.
[ad_2]
Sumber: billboard.com






