Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, PVMBG: Kami Segera Menerjunkan Tim Tanggap Darurat
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi, pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.41 Wita.
Letusan dahsyat membuat suasana di desa lereng Gunung Lewotobi terlihat gelap gulita sore tadi.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, telah terjadi erupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-laki dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 10.000 meter di atas puncak (+-11.584 meter di atas permukaan laut) pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 17:35 WITA. Kolom abu berwarna kelabu tebal condong ke berbagai arah yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
Dilaporkan pula Di Desa Boru (radius 6-7 km) terjadi hujan kerikil yang menutupi permukaan jalan hingga lewat pukul 18.00 WITA. Terjadi juga fenomena gemuruh, kilat, dan guntur, yang merupakan gejala khas erupsi eksplosif bermuatan tinggi.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid menginformasikan Tim Tanggap Darurat Badan Geologi segera bertolak ke lokasi terdampak di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Tim akan memberikan dukungan dan pendampingan penanganan bencana yang diperlukan kepada masyarakat terdampak erupsi.
“Kami segera menerjunkan Tim Tanggap Darurat untuk segera berada di lokasi terdampak untuk memberikan bantuan teknis”, ujar Wafid hari ini, Rabu (18/6) di Bandung.
Diutarakan Wafid, bantuan teknis yang akan dilakukan Tim antara lain pendampingan teknis langsung kepada pemerintah daerah setempat, memastikan validasi dan pemutakhiran data pemantauan gunungapi secara real-time, memberikan rekomendasi teknis kebencanaan berbasis data visual, seismik, dan deformasi serta memberikan dukungan ke pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera dalam peningkatan kapasitas pemantauan lapangan.
Selanjutnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Wafid meminta masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan pada sektoral 8 km ke arah Barat Daya-Timur Laut serta mewaspadai terjadinya potensi banjir lahar, terutama saat hujan lebat bagi masyarakat yang berada di aliran sungai berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pemerintah Daerah dan instansi terkait dihimbau untuk terus melakukan koordinasi intensif dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta melakukan sosialisasi aktif kepada masyarakat terkait kondisi gunungapi dan zona bahaya.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA) mulai Selasa 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA, setelah berdasarkan analisis data kegempaan yang terus meningkat signifikan.
Sementara, Kepada Desa Pululera, Paulus Sanga Tukan, menuturkan bahwa warganya terjebak di desa lantaran hujan abu dan kerikil menerjang wilayah tersebut.
“Kami terkepung. Terjebak dalam hujanan pasir dan kerikil, Ini tidak sama dengan kejadian sebelumya, ngeri. Abu tutup kampung jadi gelap,” kata salah satu warga.
Sementara itu, Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Yohanes Kolly Sorywutun, mengatakan jika letusan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sekitar 6 menit 53 detik.
Akibat erupsi ini, status Gunung Lewotobi Laki-Laki dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas. Warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer (km) dari puncak kawah, serta radius sektoral hingga 8 kilometer ke arah barat daya dan timur laut.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda Flores Timur serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” ucap Yohanes melalui siaran pers.