Curahan Hati Relawan soal Pengantaran Bantuan Banjir Diduga Dipungli
Sebuah pengakuan mengejutkan yang diunggah di Instagram mendadak viral dan memicu perhatian luas warganet. Melalui akun @https.gandol, seorang relawan membeberkan dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum anggota TNI dan seorang anggota DPR terhadap relawan yang hendak menyalurkan bantuan logistik untuk korban banjir di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kronologi Dugaan Pungli
Dalam video yang diunggahnya, pemilik akun menceritakan bagaimana ia dan tim relawan berupaya mencari fasilitas kendaraan untuk mengangkut bantuan ke lokasi terdampak banjir.
“Kemarin itu kami mau ngantar bantuan ke Brandan, minta bantuan ke Kodim, mau minta mobil kavaleri untuk antar logistik,” ujar @https.gandol.
Namun niat baik tersebut justru disebut terhambat oleh permintaan yang tak terduga. Oknum anggota Kodim disebut meminta Rp2 juta sebagai syarat penggunaan kendaraan.
“Oknum Kodim itu minta 2 juta,” ungkapnya.
Tidak menyerah, relawan tersebut kemudian mencoba mencari bantuan lain dan bertemu dengan seorang oknum anggota DPR. Namun, alih-alih memfasilitasi secara cuma-cuma, oknum tersebut juga disebut meminta bayaran.
“Nego-nego sama oknum TNI, bro. Akhirnya jumpa lain dengan DPR. DPR tersebut minta sejuta, bro,” tuturnya dengan nada kecewa.
Setelah negosiasi kembali buntu, sang relawan mengaku mendapat respons yang dinilainya sangat mengecewakan.
“Tetap tidak dapat. Entah apa dibilang mereka, kalian cari saja yang gratis. Tidak ada yang gratis di dunia ini,” tambahnya.
Respons Publik
Pengakuan ini langsung memicu amarah warganet. Banyak yang mengecam jika benar ada oknum dari institusi negara yang justru memanfaatkan situasi bencana demi keuntungan pribadi. Apalagi, wilayah Pangkalan Brandan merupakan salah satu kawasan di Langkat yang mengalami dampak banjir yang cukup parah dalam beberapa hari terakhir.
Belum Ada Respons Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kodim maupun anggota DPR yang disebut dalam unggahan tersebut. Publik kini menantikan klarifikasi dan penelusuran lebih lanjut mengenai dugaan pungli yang tengah menjadi sorotan tersebut.




