Pasti yang ada di pikiran kalian, kalau berbicara tentang musisi yang sukses nggak jauh dari hidupnya yang terlihat sangat happy, hartanya yang sangat banyak, dikelilingi oleh perempuan yang seksi nan cantik. Yha, nggak salah juga sih kalian berpikir seperti itu.
Tapi kalau kalian berpikir seperti itu, sepertinya kalian kurang luas deh perspektifnya, kalian perlu menambah pergaulan gituh.
Sejatinya, musisi itu sama juga dengan manusia lainnya yang tidak sekaya atau sepopuler mereka. Musisi juga punya perasaan dan terkadang punya masalah dengan psikologi mereka.
Makanya, jangan kaget kalau kalian sering lihat berita, banyak musisi yang terjerat obat-obatan terlarang, alkohol, dan sejenisnya. Itu semua mereka lakukan demi mencari jalan keluar atau pelampiasan dari masalah yang menimpanya.
Kalian melihat mereka dari luar terlihat hidup mewah, populer dan kaya. Tapi terkadang di dalam, mereka adalah jiwa-jiwa yang rapuh lho. Kadang itu bisa tercermin dari lirik lagu yang mereka buat.
Dan terkadang mereka memilih jalan yang absurd dalam mengakhiri karier sekaligus hidup mereka.
Teruntuk anak punk, Sid Vicious merupakan inspirasi, simbol pemberontakan, pahlawan, mitos, dan suar kebebasan. Pentolan Sex Pistols ini, ia mencapai popularitas yang sangat tinggi. Kesuksesan dari popularitas ini membuat Sex Pistols jadi primadona anak-anak muda Inggris.
Sayangnya, popularitas ini menjadikan Sid ketergantungan akan heroin. Ia kerap bertindak kacau saat berada di atas panggung karena heroin yang dikonsumsinya tersebut.
Dan pada akhirnya, ia tewas setelah overdosis heroin dalam sebuah pesta di rumah Michelle Robinson, New York, di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Nha, kalau kalian udah tahu sisi lain dari kehidupan para musisi dunia ini, apa kamu masih beranggapan bahwa kehidupan mereka baik-baik aja? Apakah menjadi musisi itu akan selalu berakhir dengan happy ending?. (liputan 6)