Kritik Kabinet Indonesia Maju, PW SEMMI Bakal Geruduk Kantor DPRD Jawa Barat
BANDUNG – Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (PW SEMMI) Provinsi Jawa Barat memprotes terhadap persoalan moralitas kabinet Indonesia maju.
Mereka bakal menyuarakan Protes melalui aksi serentak Semmi se-Jawa Barat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/4/2022) Aksi tersebut merupakan keputusan bersama para pengurus cabang Semmi se-Jawa Barat.
“Kami akan turun ke jalan pada tanggal 19 April 2022 mendatang, kata Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan PW Semmi Jawa Barat, Ahmad Abdul Latif dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2022).
Semmi juga memprotes ketidakmampuan pemerintah mengontrol harga sejumlah bahan pokok. Salah satunya ialah minyak goreng. Selanjutnya mereka juga menolak kenaikan PPN 11 persen yang memberatkan ekonomi rakyat, di tengah kondisi pemulihan ekonomi.
“Terakhir kami menekankan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk segera memecat Menteri Luhut Binsar Panjaitan karena dirasa sering membuat kegaduhan dalam mengeluarkan kebijakan yang sangat merugikan rakyat,” ungkapnya Latif.
Hal senada disampaikan Ketua Umum PW SEMMI Jabar Suhendar, dia menekan kan kepada presiden republik indonesia jokowi untuk segera memecat Mentru Luhut binsar panjahitan.
“Karena dirasa sering membuat kegaduhan dalam mengeluarkan kebijakan yang sangat merugikan rakyat,” tuturnya.
Dalam aksinya SEMMI Jabar metuntut yang akan disuarakan antara lain:
1. Mmendesak DPRD dan Pemprov Jawa Barat segera mengeluarkan surat rekomendasi kepada DPR RI tentang wacana penundaan pemilu dan masa perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
2. Protes mengenai tingginya harga bahan bakar minyak (BBM), dan harga ketahanan pangan.
3. Mendesak DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mengeluarkan surat rekomendasi kepada DPR RI untuk memecat menteri-menteri yang membuat kegaduhan di dalam jajaran kabinet Indonesia maju.
4. Mendesak pemerintah mengevaluasi kenaikan harga BBM Pertamax, disusul kelangkaan BBM jenis Pertalite dan solar.
Editor: Wilujeng Nurani
