Sebuah video yang memperlihatkan hujan es terjadi di wilayah Magelang, Jawa Tengah beredar di media sosial. Salah satu akun Twitter yang mengunggah video tersebut adalah @merapi_uncover pada Senin (28/3/2022).
Magelang kota terpantau hujan es pic.twitter.com/6HRkZbyGoK |@Netijen_BGST
— IG: Merapi_Uncover (@merapi_uncover) March 28, 2022
Dalam video itu terlihat hujan deras disertai angin kencang melanda di pemukiman penduduk. Beberapa bongkahan es dengan ukuran kecil-kecil berwarna putih terlihat di atas meja kayu.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang dilansir dari Kompas.com
Di wilayah tersebut, puluhan rumah rusak terutama pada bagian atap, dan banyak pohon yang tumbang.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono menyebutkan, tujuh wilayah tersebut antara lain Kecamatan Mertoyudan, Bandongan, Kaliangkrik, Tegalrejo, Candimulyo, Muntilan dan Salam.
“Angin kencang tadi terjadi di 7 kecamatan dan sampai saat ini baru assessment oleh BPBD di beberapa desa,” kata Edi, Senin (28/3/2022) petang.
Dikatakan Edi, sampai saat ini petugas BPBD, bersama Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) dan pemerintah desa masing-masing, masih melakukan assessment di lokasi.
Untuk sementara, rata-rata kerusakan rumah di bagian atap akibat disapu angin dan tertimpa pohon.
“Sampai saat ini, BPBD, bersama OPRB dan pemdes masih melakukan penanganan di lokasi,” lanjut Edi.
Salah seorang warga Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Ida Fitri menceritakan, hujan deras disertai es dan angin kencang di wilayahnya terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
“Kejadian jam 14.00 WIB, puting beliung dari arah barat. Saat itu, saya sedang jualan lotek di depan rumah lari menuju masjid. Genting rumah berserakan,” tutur Ida, ditemui di lokasi sekitar rumahnya.
Akibat kejadian itu atap rumahnya rusak, hingga hujan membasahi seluruh isi rumah. Dia dan keluarganya pun untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya tidak jauh dari lokasi tersebut.
“Itu rumah bapak kami juga genting terbawa angin. Bapak dan ibu mau nginap di rumah adik,” lanjut Ida.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai es dan angin kencang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Magelang dan Kota Magelang, Senin (28/3/2022). Tidak sedikit fasilitas bangunan yang rusak, pepohonan tumbang, hingga air selokan yang meluap.
Sementara itu dikutip dari laman bmkg.go.id, fenomena hujan es merupakan yang biasa terjadi saat musim pancaroba.
Dalam keterangannya, disebutkan fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.
Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.
“Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk dipuncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es,’ tulisnya.
Menurut BMKG, kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, dan bahkan ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es. ***