Menu

Mode Gelap

Metropolitan · 19 Mar 2022 12:05 WIB ·

Mahasiswi Bekasi ungkap Menjadi Simpanan Direktur Perusahaan Jepang Dikawasan Industri


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

BEKASI – Gaya hidup mewah dan mendapatkan uang secara instan, menjadikan salah satu mahasiswi di wilayah Bekasi ini tergiur menjadi simpanan warga negara asing (WNA) Jepang. Tak tangung- tangung semua fasilitas mewah diberikan pria yang menjabat direktur di Kawasan Industri Bekasi itu.

Sebut saja dia Karin (19) mahasiswi salah satu kampus ternama di Kabupaten Bekasi itu mengaku, sudah menjadi simpanan warga Jepang selama 1 tahun.

“Sudah satu tahun jadi simpanan, mau apa saja dibelikan,” kata wanita asal Cikarang ini, Sabtu (19/3/2022).

Karin juga menceritakan, awal mula dia menjadi simpanan berawal dari perkenalan dia dengan pria yang tinggal di Tokyo Jepang itu dari sosial media (sosmed). Saat itu, wanita dengan tinggi 165 cm ini membutuhkan uang untuk biaya kuliah.

Dia membuka open booking order (BO) dengan tarif Rp1,5 juta, dan pengusaha itu mengiyakan hingga akhirnya harus melayani syahwat WNA Jepang itu. Setelah selesai bersetubuh, pria itu membayar uang lebih dari tarif yang ditetapkan.

”Sekali main dia ngasih hingga Rp5 juta, dari situ dia jadi pelanggan tetap,” ungkap wanita berbody semok ini.

Karena sering mendapatkan uang besar, kata Karin, sudah jarang membuka open BO, sebab uang yang diterima dari pengusaha itu sudah cukup.

“Sudah jarang buka BO, kalau sekali-kali buat uang tambahan boleh, tapi milih-milih yang ganteng saja,” jelasnya.

Puas dengan layanan seks dari Karin, pria itu akhirnya meminta Karin untuk menjadi pacar simpanannya dengan syarat yang ditawarkan pria itu. Karena membutuhkan uang untuk gaya hidup, akhirnya Karin mengiyakan menjadi wanita simpanan.

Kendati demikian, Karin diberikan fasilitas apartemen mewah di Cikarang dengan sebuah mobil Honda Jazz. Selain itu, dia juga menerima uang bulanan Rp10 juta.

“Semua fasilitas diberikan, asalkan aku tidak macam-macam dan mau menuruti kemauan dia,” paparnya.

Ia mengakui, sebelum menjadi simpanan dia sempat menjadi ayam kampus dengan tarif Rp1,5 juta. Namun, dia membuka open booking (BO) tidak sembarangan dan hanya mau saat dia membutuhkan uang saja.

“Paling banyak 2 kali sebulan,” ungkapnya.

Meski bergelimang harta bukan berarti hidup Karin senang selamanya. Dia harus menuruti kemauan si pejabat khususnya kebutuhan syahwat. Karin harus siap melayani nafsu pria negeri Sakura tersebut, kapan pun, dan di mana pun.

Mahasiswi semester 6 ini mengaku setelah lulus kuliah akan berhenti menjadi simpanan dan akan menikah dengan pujaan hatinya.

“Sebenernya yang aku lakuin ini salah, tapi sampai lulus kuliah, mungkin aku nyari suami biar hidup berkeluarga,” tegasnya.

Editor: Wilujeng Nurani

Artikel ini telah dibaca 388 kali

badge-check

Editorial Staff

Baca Lainnya

Bulan Suci Ramadhan, THM di Kabupaten Bekasi Dilarang Operasi

21 Maret 2023 - 10:38 WIB

WhatsApp Image 2023 02 03 at 23.36.31

GMPI dan Warga Geruduk PT Toyota Boshoku Indonesia

17 Maret 2023 - 14:29 WIB

DF468A27 AAC2 4915 9479 DE6A6E28A327

Pj Gubernur DKI Jakarta Buka Kejurnas Catur ke-49 di JIExpo

14 Maret 2023 - 05:20 WIB

046deb5d6eaaf18f59c8d9fc570d099f

PHRI, FPRB dan HIPMI Bekasi Kolaborasi Salurkan Air Bersih

10 Maret 2023 - 16:55 WIB

11261812 3FF3 445D 8A8F E45AA947B97A

Pedangan di Pekan Raya Kota Tangerang Pendapatan Capai Rp2 juta

6 Maret 2023 - 02:43 WIB

ikut pekan raya kota tangerang umkm laris manis 163057

Mantap! Polres Metro Bekasi Sikat 6 Orang Debtcollektor

27 Februari 2023 - 19:46 WIB

WhatsApp Image 2023 02 26 at 13.53.35
Trending di Hukum dan Kriminal