Dilansir dari CNN indonesia, Nilai tukar rupiah berada di nilai Rp14.380 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (4/2) sore. Mata uang ini melemah 2,5 poin atau minus 0,02 persen dari sebelumnya yang di Rp14.377 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.376 per dolar AS sore ini. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.381 per dolar AS.
Tak hanya Rupiah, mata uang di Asia terlihat bergerak bervariasi. Mulai dari yen Jepang yang minus 0,12 persen, dolar Singapura minus 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,78 persen, peso Filipina yang minus 0,15 persen, rupee India menguat 0,16 persen, dan juga baht Thailand menguat 0,4 persen. Sementara, yuan China naik 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,13 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju justru melemah. Terpantau, franc Swiss minus 0,11 persen, dolar Kanada minus 0,1 persen, dolar Australia minus 0,39 persen, poundsterling Inggris minus 0,1 persen, dan euro Eropa menguat 0,04 persen.
Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan penyebab rupiah melemah dikarenakan kekhawatiran pasar mengenai kasus covid-19 yang terus melonjak di RI. Sebab, kenaikan kasus tentu akan mengganggu proses pemulihan ekonomi.
“Saya lihat salah satu sebabnya adalah meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia secara tajam. Ini memicu kekhawatiran ekonomi akan terganggu,” ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/2).
Ia memprediksi bahwa rupiah masih akan melemah sampai pekan depan. Hal ini seiring dengan kasus covid-19 yang terus meningkat sejak varian omicron merebak di dalam negeri.
“Kemungkinan masih akan tertekan (pekan depan) karena saya tidak melihat kalau kasus akan menurun dalam waktu dekat dan dolar AS masih cukup kuat belakangan ini,” pungkas Lukman.
Editor: Shelly Oktaviani