Foto/dok: dpd.go.id
MAMUJU – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti kunjungan kerjanya di Sulawesi Barat juga melakukan media visit ke kantor Radar Sultra dan Sulbar TV. di kawasan Komplek Legenda Garden, Mamuju, Minggu (30/5/2021).
Ketua DPD RI, LaNyalla, dalam pembahasan singgungan tentang Munas Kadin, menurutnya Anindya Bakrie dan Arsyad Rasjid, dalam pandangannya yang lebih pantas memimpin Kadin Indonesia adalah Anindya Bakrie.
“Anin sudah lama aktif di Kadin, dan meniti dari bawah juga. Hingga dipercaya sebagai WKU bidang organisasi. Tentu dia lebih pantas dari sisi merit sistem. Sedangkan Arsyad baru dua tahun aktif. Sebaiknya Arsyad aktif dulu, nanti periode berikutnya, baru maju,” tukas LaNyalla, yang dilansir dpd.go.id.
LaNyalla juga kembali menyinggung rencana Amandemen ke-5 UUD 1945. Dimana DPD RI menyoal tentang buntunya saluran bagi warga negara yang bukan kader partai politik untuk mendapatkan hak yang sama untuk dipilih. Sementara ada putra-putri terbaik yang bukan berasal dari kader partai politik.
“Sekarang yang bisa mengusulkan capres hanya partai politik. Seharusnya dibuka juga saluran untuk calon dari unsur non-partai politik. Apalagi faktanya tidak semua partai bisa mengusung calon, sejak dibuat UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, yang memberi ambang batas capres bisa diusung dengan 20 persen dukungan parpol,” ungkapnya.
Lanjut, menurut LaNyalla, la melihat ada kemunduran demokrasi di Indonesia, akibat lahirnya UU Pemilu tersebut.
“Itu sebabnya saya bicara di kampus, untuk memantik diskusi akademik dari kalangan cendekiawan dan ahli tata negara untuk kembali memikirkan arah perjalanan bangs aini, agar lebih baik ke depan,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya LaNyalla didampingi Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, bersama Anggota DPD RI Sulbar (Iskandar Muda BL, H Almalik Pababari, Ajbar, Andri Prayoga Putra Singkarru), dan anggota DPD RI NTB Evi Apita Maya.
Editor : Ardi Yasin
Sumber : dpd.go.id