BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi sudah mulai melakukan memtalan titik wilayah yang kerap banjir dan longsor, menjelang musim hujan akhir tahun 2021.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan, pemerintah sudah memetakan wilayah bencana hingga teknis bencana alam meteorologi, yakni banjir, tanah longsor, angin puting beliung.
”Sudah kita koordinasikan, jadi banjir musiman yang akan datang, kita semua harus sudah siap,” katanya, yang dilansir sindonews.com, Minggu (3/10/2021).
Diketahui, wilayah yang rawan banjir yaitu di Kecamatan Tambun Selatan, Pebayuran, Kedungwaringin, Cabang Bungin, Muaragembong, dan beberapa kecamatan lainnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Berdasarkan pengalaman tahun 2021. Hampir semua kecamatan terdampak banjir, kebanyakan wilayah DAS utama,” ucapnya.
Menurut dia, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) awal musim hujan tahun ini mulai Oktober.
Untuk itu, warga Kabupaten Bekasi diminta untuk waspada bencana. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah memiliki 46 perahu, untuk evakuasi warga jika terjadi banjir.
Selain itu, BPBD juga akan mengajukan pengadaan kurang lebih 10 perahu lagi. Hal itu dilakukan, setelah rapat dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, bahwa ada 55 titik rawan longsor tanggul dan banjir.
”Ini harus diantisipasi, baik peralatan maupun logistik. 55 titik itu di sepanjang DAS Citarum, berarti ada Kedung Waringin, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muaragembong,” ungkapnya.
Editor: Ardi Priana
Source: Sindonews.com