Menu

Mode Gelap

Kabar Parlemen · 26 Sep 2021 05:22 WIB ·

Ketua DPR RI Sampaikan Karang Taruna Perlu Berperan Aktif Dalam Membangun


					Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani saat menjadi narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT), Sabtu (25/9/2021). Foto: Bonis/Man Perbesar

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani saat menjadi narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT), Sabtu (25/9/2021). Foto: Bonis/Man

JAKARTA – Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengingatkan pentingnya seluruh elemen bangsa bersatu dalam membangun bangsa, termasuk dari kalangan pemuda. Organisasi kepemudaan pun diminta mengambil peran, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Puan saat menjadi narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT), Sabtu (25/9/2021). Webinar bertajuk ‘Aktualisasi Pemuda dalam Pencegahan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional’ itu dipandu oleh Ketum PNKT Didik Mukrianto dan Ketua Majelis Pertimbangan PNKT Gibran Rakabuming Raka.

“Karang Taruna perlu berperan aktif dalam membangun yang namanya Nation and Character Building. Perlu saya ingatkan, bahwa berkepribadian dalam kebudayaan Indonesia tidak berarti kita anti budaya asing,” kata Puan.

Berbicara soal membangun kepribadian bangsa, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut menilai Indonesia tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh budaya asing. Namun dengan kepribadian bangsa yang kuat, kata Puan, maka budaya asing dapat disaring dan dilarutkan dalam kebudayaan nasional.

“Kepribadian nasional juga tidak menghilangkan identitas budaya daerah. Karang Taruna sebagai bagian dari generasi muda Indonesia, dalam hal ini, perlu menjadi sumber ide-ide baru dan inovasi-inovasi cara merangkul generasi muda,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan mengatakan, Karang Taruna harus bisa membangkitkan semangat gotong royong generasi muda untuk memajukan Indonesia. Dia menegaskan langkah tersebut dibutuhkan generasi muda khususnya di masa pendemi Covid-19. “Di masa Pandemi Covid-19, kita semakin membutuhkan nilai kebangsaan Indonesia seperti gotong royong untuk diterapkan oleh segenap elemen bangsa,” tutur Puan.

Disampaikan Puan, penerapan gotong royong bisa dimulai dari hal kecil-kecil dalam lingkungan. Dari situ lama-lama bentuk gotong royong akan semakin besar. “Ketika kita kumpulkan akan menjadi sebuah gotong royong berskala besar, yang Insya Allah dapat membantu usaha bersama kita untuk membawa Indonesia keluar dari pandemi,” sebut Puan. Sebagai organisasi sosial anak muda, Karang Taruna dinilai sedikit banyak sudah berpartisipasi dalam mengatasi berbagai persoalan.

Meski begitu, Puan mengingatkan agar partisipasi Karang Taruna bisa lebih ditingkatkan lagi. “Karang Taruna selama ini sudah terus menjadi organisasinya anak muda yang tidak pernah mager (malas gerak), yang selalu aktif menghadirkan solusi untuk mengentaskan persoalan-persoalan sosial sampai ke desa-desa. Karang Taruna perlu terus mengingatkan anak muda Indonesia bahwa kita memiliki warisan besar dari para pendiri bangsa dan generasi-generasi sebelumnya,” papar Puan.

Warisan besar itu berupa nilai-nilai kebangsaan yang bersumber pada Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Menurut Puan, warisan tersebut harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda sebagai panduan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Jangan pernah menganggap bahwa nilai-nilai kebangsaan kita akan bisa terus bertahan ketika kita diamkan. Apalagi di masa sekarang ketika kemajuan teknologi sudah membawa masyarakat dan bangsa di dunia terbuka dan terhubung secara sosial, ekonomi, budaya, dan politik,” papar mantan Menko PMK itu.

Puan mengatakan, memang kemajuan teknologi telah membawa kehidupan manusia menjadi lebih baik tetapi ada juga dampak negatifnya. Jika tidak diantisipasi, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dianggap Puan akan membuat generasi muda mengalami disorientasi dalam cara pandang terhadap kehidupannya sebagai warga bangsa Indonesia.

“Jangan sampai generasi penerus masa depan bangsa kita tercerabut dari akar-akar budaya bangsa baik dalam hal etika maupun moral sebagai komunitas bangsa dan tenggelam dalam pusaran gejolak disrupsi dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” tutup Cucu Bung Karno tersebut. (sf/dpr.go.id)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Editorial Staff

Baca Lainnya

Usulan Tiga Nama Pj Bupati Bekasi, Begini Tanggapan Ketua DPRD

16 Maret 2023 - 17:50 WIB

F4C2523E 5C6A 4DE5 8552 52F701C673D6

DPR dan BUMN Gelar Sosialisasi Kontruksi Membangun Negeri

10 Maret 2023 - 15:34 WIB

WhatsApp Image 2023 03 01 at 15.21.06

SAH! Karsih Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi

2 Maret 2023 - 05:30 WIB

WhatsApp Image 2023 03 01 at 13.34.13

Fadli Zon Terpilih Menjadi Ketua SEAPAC

1 Maret 2023 - 03:45 WIB

harta kekayaan fadli zon

Komisi I DPR RI Bahas Revisi RUU ITE

23 Februari 2023 - 03:43 WIB

AFR 2763

Komisi VIII Singgung Persiapan Ibadah Haji 2023

20 Februari 2023 - 17:51 WIB

AFR 2647
Trending di Kabar Parlemen