BANJAR – Diduga kader korps HMI wati cabang Kota Banjar bernama Gigan dipecat secara sepihak, informasi ini didapat akun instagram bernama @arahankanda mengungkapkan minta kejelasan statusnya sebagai kader.
“Saya Gigan Haigi, salah satu mahasiswa asal Kota Banjar yang juga merupakan salah satu kader HMI Kota Banjar. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan disalah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Kabupaten Ciamis.”ujaranya Gigan keterangan tertulis yang diterima terkenal.co.id, Minggu, (19/09/2021).
Pada tanggal 2-4 Oktober 2020 bertempat di daerah Maung Bodas Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.
“Alhamdulillah saya telah resmi menyelesaikan jenjang training LK-1 saya di Komisariat Stisip HMI Cabang Kota Banjar.”bebernya
Pada tanggal 18-24 Januari 2021 ia melanjutkan jenjang training, kemudian dengan mengikuti Latihan Khusus Kohati yang diadakan oleh KOHATI-HMI Cabang Lebak Badko Jabodetabeka-Banten.
“Sepulangnya saya dari training LKK, ternyata HMI Cabang Kota Banjar akan melaksanakan Konfercab dan Muskohcab yang pada saat itu dilaksanakan pada tanggal 10 April 2021 bertempat di Sekretariat HMI Kota Banjar. Dari moment Konfercab inilah permasalahan ini bermula.”ungkapnya.
Menurut gigan, masalah ini bermula ketika HMI Kota Banjar mengadakan Konferensi Cabang dan Musyawarah Kohati Cabang.
Pada saat itu, dalam kegiatan muskohcab hanya terdapat 1 calon ketua umum Kohati Cabang Kota Banjar yang kemudian terpilih secara aklamasi yaitu ayunda Halimatu Sa’diyah.
Sedangkan untuk Konfercab terdapat 2 calon ketua umum HMI Cabang Kota Banjar yaitu Rakanda Budi Nugraha dan Rakanda Andre Priyatna Jaya yang kemudian rakanda Budi terpilih menjadi Ketua Umum secara aklamasi dikarenakan rakanda Andre mengundurkan diri ditengah forum pemilihan ketua umum yang sedang dilaksanakan.
Masih kata Gigan, Pada saat itu, “saya berada di pihak rakanda Andre dengan alasan rakanda Andre yang pada saat itu masih menjadi ketua umum HMI Komisariat STIT Muhammadiyyah Banjar 1, memiliki i’tikad baik ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum HMI Cabang Kota Banjar meminta bantuan dan dukungan saya beserta kawan-kawan yang lainnya untuk ikut mensukseskan Konfercab”tuturnya.
Ia pun beberkan puncak permasalahan, bahwa saat moment konfercab dan muskohcab ada perbedaan sikap.
“Saya kurang tau masalah sebenarnya apa, hanya saja setelah moment Konfercab dan Muskohcab tersebut ada perbedaan sikap dari para formateur yang menempatkan saya sebagai musuh. Padahal, bukannya wajar jika ada perbedaan pendapat dalam tekhnis berorganisasi? Bukannya wajar jika kita mengalami sebuah dinamika dalam berorganisasi?”tandesnya.
Lebih lanjut, “Puncak permasalahan pemecatan saya terjadi ketika saya sedang berada di Bandung. Kemudian saya berkunjung ke salah satu cabang yang kebetulan sedang melaksanakan LKK. Karena kebetulan juga saya diamanahi sebagai departemen Kajian dan Advokasi yang merupakan bidang Eksternal Kohati Cabang Kota Banjar, saya bermaksud untuk bersilaturahmi dengan HMI cabang lain. Selain itu disana juga saya bermaksud untuk bersilaturahmi dengan beberapa teman saya.”jelasnya.
Kemudian pada sore hari tanggal 28 Agustus 2021 dengan tanpa alasan ataupun pemberitahuan terlebih dahulu gigan dikeluarkan dari HMI Cabang Banjar.
“Setelah kejadian tersebut, saya agak kebingungan atas status saya di keanggotaan HMI karena memang pengeluaran tersebut inkonstitusional dimana saya merasa tidak pernah mendapatkan teguran ataupun peringatan dan juga sebelum pemecatan atau pengeluaran tersebut tidak didahului dengan pencabutan jabatan saya sebagaimana telah diatur dalam konstitusi.”paparan gigan.
“Karena ketidak jelasan status saya di HMI, akhirnya saya berupaya mengkonfirmasi dan bahkan meminta SK ataupun bukti lain pengeluaran saya, karena saya merasa tidak pernah menyalahi konstitusi yang ada, tidak mencemarkan nama baik HMI dan juga tidak melakukan tindakan kriminal apapun.”pungkasnya.
Gigan merasa terintimidasi dan diduga arogransi oleh Ketua Umum HMI Kota Banjar karena pemecatan dirinya secara sepihak.
“Saya merasa terintimidasi oleh arogansi ketua umum HMI Kota Banjar yang secara sepihak mengeluarkan saya dari keanggotaan HMI tanpa adanya alasan yang jelas. Saya berharap tidak ada lagi kader HMI yang menjadi korban dari sikap arogansi ketua umum yang menyalahi konstitusi.”tegasnya.
Hingga berita ini diunggah Ketum HMI Cabang Kota Banjar belum terkonfirmasi.
(RED)