Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki Mengapresiasi Shopee
Foto/dok: Menkop UKM Teten Masduki dalam konferensi pers Pahlawan Digital secara virtual di Jakarta, Senin (21/9). (Foto: Kemenkop UKM)
JAKARTA – Menteri Koperasidan UKM RI Teten Masduki mengapresiasi marketplace Shopee yang dengan cepat merespon upaya perlindungan produk UMKM dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat.
Hal ini disampaikan Teten terkait meningkatnya jumlah produk asing (cross border) yang diperjualbelikan melalui aplikasi e-commerce lintas negara yang mengancam produk lokal UMKM Indonesia.
“Saya ingin memberi apresiasi kepada Shopee yang sekarang berkomitmen mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis para pelaku UMKM di Indonesia. Shopee saya kira juga sudah sepakat mengidentifikasi dan mengurangi produk luar negeri yang masuk ke Indonesia sehingga tidak membunuh produk lokal dan tidak membunuh UMKM kita,” kata Teten dalam konferensi persdi Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.
Menurut Teten, ada 13 jenis produk asing yang dibatasi, yakni hijab, pakaian atasan dan bawahan muslim perempuan, pakaian atasan dan bawahan muslim pria, mukena, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, peralatan salat, batik dan kebaya. “Potensi penyelamatan produk UMKM cukup besar, hampir Rp 300 triliun per tahun. Ini meliputi industri fashion muslim yang nilainya mencapai Rp 280 tirliun per tahun dan industri batik yang potensinya Rp 4,89 triliun,” katanya.
Untuk melindungi produk UMKM, Kementerian Koperasi telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika Selain itu, Kemenkop juga melakukan rapat koordinasi dengan para pelaku bisnis e-commerce, termasuk Shopee Indonesia, yang diyakini berkomitmen memajukan produk UMKM lokal.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja, mengatakan pihaknya memprioritaskan para penjual penjual local dan membatasi 13jenis produk luar negeri. “Ini sebagai rasa cinta dan kasih sayang Shopee dan persembahan dari Shopee untuk UMKM di dalam negeri sehingga bias menjadi pemicu karya yang lebih baik lagi dan lebih kompetitif lagi,” katanya. Shopee menutup toko asing dan penjual dari berbagai negara setiap harinya.
Shopee telah memulai usahanya di Indonesia sejak 2015, dibanding kegiatan operasional di negara-negara lain. “Kami lahir dan tumbuh di Indonesia. Kalau dibelah tentunya DNA Shopee Merah Putih. Kami sangat bahagia bias mensupport UMKM, melalui kebijakan-kebijakan yang selalu berpihak kepada UMKM dan produksi barang lokal,” ujarnya.
Sumber: tempo.co