BEKASI – Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Bekasi melakukan kegiatan pendidikan wasit dan pembekalan pelatihan di Dojang GOR Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah menuntaskan 2 hari, kegiatan pendidikan wasit cabang dan pembekalan pelatih cabang diklat dan refreshing. Refreshing anggota wasit yang di-refresh di dalam Rangkain 2 hari program kegiatan perwasitan, mereka mengikuti kegiatan sesuai dengan prokes yang diminta oleh Pemkab, karena pesertanya juga memang enggak boleh banyak kita dari 40 yang mengikuti hampir 37 orang itu semua sudah lolos swab hasilnya mereka negatif, sehat dan dapat sebagai Calon Peserta Perwasitan Kyorugi Taekwondo tersebut ”kata Syaipul Rohim selaku sekertaris pengcab TI Kabupaten Bekasi, Minggu (12/09/2021).
Syaipul pun menjelaskan, kegiatan Pendidikan dan pelatihan perwasitan ini untuk sumber daya wasit di tingkat cabang kabupaten. dari 37 Peserta calon wasit ini mereka diberikan pelatihan tentang pengenalan wasit dengan kurikulum dan Peraturan pertandingan yg berlaku di PBTI sebagai Induk besar organisasi Resmi Taekwondo Indonesia.
“Wasit bagaimana pemahaman di lapangan khususnya di wasit cabang atau dalam bahasa Indonesia sparing. narasumber yang kita undang untuk memberikan pelatihan dan pendidikan perwasitan Kyorugi Taekwondo dari Komisi Perwasitan Provinsi Jawa Barat ya 2 orang. Keduanya sebagai Anggota korps wasit Internasional dan Nasional di Jawa Barat, Dibantu dengan teman-teman Wasit Cabang Taekwondo yg memiliki lisensi perwasitan Nasional.
Termasuk saya dan beberapa juga ada sebagai ketua pelaksana Komisi Perwasitan di pengcab TI Kabupaten Bekasi, yakni sbm Dedi Sulin, di dalam kegiatan Diklat Perwasitan Kyorugi Taekwondo di Cabang ini ”ujarnya pria yang aktif juga sebagai Wasit di Cabor Taekwondo ini.
Menurut Syaipul, mereka Wasit dikenalkan secara langsung Rangkaian Prosesi teori dan praktek Ilmu Perwasitan yg berlaku dalam Pertandingan Kyorugi Taekwondo tersebut yang sudah di appoved baik oleh World Taekwondo (WT) sebagai organisasi Resmi Taekwondo ditingkatkan Inter nasional ataupun PBTI sebagai Induk besar organisasi Resmi Taekwondo di Indonesia, dalam Diklat Perwasitan Kyorugi Taekwondo, calon wasit di latih bagaimana memimpin sebuah pertandingan Kyorugi Taekwondo dalam cabor Taekwondo secara baik dan fair play.
“Memberikan rangkaian materi tentang Perwasitan seperti, hand signal, praktek hand signal dan diberikan teori lalu study kasus dan aplikasikan. alat tanding yang disebut digital storing karena pertandingan teologi wasit ini di cabang Taekwondo menggunakan IT berbentuk berbasis teknologi namanya digital sparing sistem atau dengan PSS KPNP rangkaiannya ini memang ada bentuk sebuah aplikasi dalam pertandingan yang menggunakan media, e- helmet, e-body protector, e-foot, juga ada elektrik ini yang menggunakan sensor. dikenalkan secara baik bagaimana proses memimpin pertandingan dari mulai pemanggilan, penghormatan, tes alat, sampai dalam pertandingan berjalan ke depannya ”tandesnya.
Lanjut Syaipul, mereka juga akan memberikan sebuah punishment berupa misalkan pelanggaran dalam bahasa Koreanya namanya Gam-jung. (Finalti berupa potongan Nilai untuk lawannya)
“Ada 17 Poin Kategori rangkaian pelanggaran yang ada dalam proses pertandingan Kyorugi Taekwondo itu akan diberikan Central Wasit Kyorugi Taekwondo. ketika atlet melakukan sebuah pelanggaran. Contoh misalkan atlet tersebut keluar dari zona area lapanganPasti dipotong poin terhadap pelanggaran dalam pertandingan Kyorugi Taekwondo tersebut. Terus melakukan tindakan yang tidak fair Contoh merangkul, memegang, membanting dalam pertandingan Kyorugi Taekwondo. Bahkan menendang area yang tidak dibolehkan seperti di bawah lutut, paha, kemaluan, dan lain. terus itu ada punishment-nya dalam sebuah pelatihan wasit ini. Juga dikembangkan pula wasit Kyorugi Taekwondo tersebut misalkan bilamana ada sebuah protes dari yang di lapangan itu dilayani dengan konsep namanya coach punya hak protes dalam Qouta Kartu IVR dalam instan video replay. Dia memprotes, meng-intrupsi untuk jalannya pertandingan disampaikan Coach ke Central Referee Taekwondo untuk videonya dilihat betul enggak ada pelanggarannya” tuturnya.
Pengcab Taekwondo berharap kepada pihak swasta atau dari pemkab, dinas bisa men-support ini giat prestasi untuk olahraga masyarakat dan olahraga prestasi mulai dini karena kita kepedulian kita untuk anak-anak bangsa yang lewat olahraga ini banyak sekali manfaatnya.
“Olahraga adalah kebutuhan fisik dan mental, olahraga penguatan fisik bagi masyarakat sebagai salah satu yang memperkuat imunitas dalam menangkal Virus Covid 19 yakni dengan berolahraga tentunya karena memang aspek kebutuhan yang fundamental untuk kebutuhan masyarakat kita. Harapan kita sebagai pelaku olahraga, dapat support dari pihak pemerintah daerah, pengusaha dan mitra usaha baik dalam bentuk kepedulian CSR untuk olah raga, atau network sponsorship, bapak angkat untuk para Atlet, pelatih, wasit dan pelaku olahraga dst dalam mengangkat Nama baik daerah dalam Pentas prestasi olah raga di PORDA Taekwondo Jawa Barat, dalam Upaya menciptakan Juara-Juara Baru di pentas PORDA Jawa Barat, baik bentuk support bagaimana membantu pembiayaan, fasilitas, sarana dan prasarana, akses kegiatan kita bisa lebih dipermudah sehingga masyarakat kita itu betul-betul apa masyarakat yang mencintai olahraga dan olahraga sebagai lifestyle, olahraga rekreasi dan sebagai olahraga prestasi. harapannya seperti itu kita juga sponsorship berupa produk makanan, minuman ssbagai suplemen yg bisa di berikan untuk para Atlet dan official atau Produk barang PT/CV yg dapat dimanfaatkan dalam proses Support penyelenggaraan Pelatkab Bekasi atau Pemusatan Latihan untuk menghadapi BK PORDA Taekwondo di bulan Desember 2021, dan Persiapan Khusus di PORDA Taekwondo Jawa Barat di tahun 2022, baik Cabor Taekwondo juga tentunya, Kaderisasi pembinaan Atlet dan pelaku olahraga Tersebut untuk membangun SDM masyarakat Bekasi yg berkualitas dengan Prestasi olahraga Taekwondo ini bisa berkembang lebih baik. ”tutupnya.
Reporter : Risky Pangestu