Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI telah menunjuk pengacara Hotman Paris Hutapea sebagai kuasa hukum atas dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks tentang suap pembelian jet tempur Mirage dan PT TMI.
Kemenhan menilai hoaks itu tidak hanya merugikan institusi, namun juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Penunjukan Hotman jadi kuasa hukum itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Letjen TNI (Purn) M Herindra saat jumpa pers di Kantor Kemenhan RI di Jakarta, pada Senin (12/2/2024).
“Saya atas nama Kementerian Pertahanan mengucapkan terima kasih kepada Hotman Paris Hutapea atas asistensi hukumnya,” kata Herindra kepada Hotman yang juga hadir saat jumpa pers.
“Silakan menanyakan langsung kepada Bapak Hotman Paris sebagai kuasa hukum Kementerian Pertahanan, terkait teknis dan langkah-langkah hukum yang kami tempuh,” tambahnya.
Wamenhan juga meluruskan dua isu terkait hoaks, pertama soal dugaan suap pembelian Mirage dan kedua terkait dugaan PT TMI sebagai perusahaan yang mengendalikan berbagai pembelian alutsista, terutama selama Kemenhan dipimpin oleh Menhan Prabowo Subianto.
Soal isu adanya suap dalam pembelian 12 unit pesawat tempur bekas Mirage 2000-5, Wamenhan menegaskan isu itu merupakan kabar yang menyesatkan. “Rencana pembelian Mirage 2000-5 belum terjadi karena alasan keterbatasan ruang fiskal,” jelasnya.
Selanjutnya, soal isu yang kedua, Wamenhan RI menegaskan tidak ada kontrak pengadaan alutsista antara Kemenhan dan PT TMI.
Dia juga menegaskan Kemenhan RI bakal menempuh langkah hukum atas penyebaran dua berita bohong tersebut.
Sementara itu, Hotman Paris selaku kuasa hukum Kemenhan menyebutkan beberapa hoaks yang beredar, di antaranya soal tayangan video yang menampilkan foto Menhan Prabowo dan seorang politikus asal Yunani yang juga anggota Parlemen Eropa Eva Kaili yang beredar di media sosial.
Dia menyebut akan menunggu masa tenang Pemilu 2024 berakhir untuk memutuskan langkah hukum seperti apa yang akan ditempuh soal penyebaran hoaks-hoaks tersebut.
“Belum ada keputusan (lapor ke Polri, red.), itu nanti kita tunggu,” tandas Hotman Paris menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers.