Menu

Mode Gelap

Jawa Barat · 29 Jul 2021 15:25 WIB ·

Syahrir Anggota DPRD Jabar Sidak PT Kimia Farma Bersama Wakil Ketua DPR RI


					Syahrir Anggota DPRD Jabar Sidak PT Kimia Farma Bersama Wakil Ketua DPR RI Perbesar

KAB. BANDUNG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), mendampingi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam lawatannya ke PT. Kimia Farma Plant di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis (29/7/2021).

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengapresiasi PT. Kimia Farma yang mampu memproduksi obat terapi jenis obat Favifirafir untuk mengatasi Covid-19.

Dengan kapasitas produksi sebanyak dua juta perhari, kata Sufmi, maka ketersediaan obat untuk Covid-19 tersebut bisa dikatakan aman.

“Ini kabar yang menggembirakan khususnya untuk rakyat Indonesia, semoga pabrik ini dapat meningkatkan kapasitas produksinya secara signifikan,” ujar Sufmi.

Selain itu, lanjutnya, saat ini sedang dilakukan uji klinis tahap tiga jenis obat yang sama sebagai antivirus yang diberi nama Monufirovir. Di mana, jenis obat ini rencananya akan diproduksi masal pada Oktober mendatang.

“Ini sebuah terobosan yang bagus, dengan hadirnya Monufirovir, diharapkan obat antivirus dapat terpenuhi,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jabar, Syahrir, mengatakan bahwa pihaknya mendorong industri obat untuk meningkatkan kapasitas produksi obat antivirus tersebut.

Pasalnya, imbuh Syahrir, angka Covid-19 di wilayah Jabar terus mengalami kenaikan. Sehingga kebutuhan obat tersebut sangat tinggi.

“Kami sangat mendukung sekaligus mendorong untuk ketersediaan obat antivirus yang di produksi Kimia Farma. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan obat di Jawa Barat,” kata Syahrir saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

Dia menambahkan, dengan peningkatan kapasitas produksi tersebut, dirinya berharap Pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Barat dapat tertangani dengan baik.

Diketahui, sebelumnya, di pasaran sempat terjadi kelangkaan obat antivirus Covid-19 tersebut. Direktur PT. Kimia Farma, Verdi Budi Dramo, mengatakan, hal ini terjadi lantaran, PT. Kimia Farma hanya memproduksi 250 ribu tablet per hari.

“Kapasitas produksi sebelumnya hanya 250 ribu tablet per hari. Kapasitas produksi itulah yang kemudian menyebabkan kelangkaan obat tersebut di pasaran,” terang Verdi.

“Untuk itu, saat ini kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan obat antivirus di Indonesia,” pungkasnya.

Reporter: Ardi Priana
Editor: Wilujeng Nurani

Artikel ini telah dibaca 117 kali

badge-check

Editorial Staff

Baca Lainnya

Tokoh Masyarakat Kabupaten Bekasi Dukung Pj Bupati

26 Maret 2023 - 06:10 WIB

E17FB463 9E00 4B16 AF23 E66B295C23C8

Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi Sebut Managerial Pj Bupati Bagus

26 Maret 2023 - 05:52 WIB

95943931 16D8 48E1 B9A0 C847AAA2FFC6

Satpol-PP Kabupaten Bekasi Akan Patroli di Bulan Puasa

22 Maret 2023 - 05:39 WIB

CBFB1590 7542 4EC0 9797 44A40105D226

Pemerintah Menetapkan Permenaker Terbaru!

17 Maret 2023 - 09:58 WIB

77B1C82D 0C67 4240 A7CA BAD7798EA4BE

Presiden Jokowi Turun Gunung, Tunda Pemilu 2024

17 Maret 2023 - 01:52 WIB

pemilu

Viral! Pimpinan DPRD Usulkan Kepala Dinas Jadi Pj Bupati Bekasi

13 Maret 2023 - 18:28 WIB

ACEH 3 2
Trending di Politik dan Pemilu