SMPN 1 Ponorogo Viral Usai Tarik Iuran Siswa Rp 1,5 Juta untuk Beli Mobil Sekolah

waktu baca 2 menit
Ilustrasi.

terkenal.co.id – SMPN 1 Ponorogo mendadak viral di media sosial setelah beredar selebaran Sumbangan Pengembangan dan Peningkatan Mutu Sekolah (SPPMS) yang dianggap tak lazim.

Sekolah negeri tersebut meminta sumbangan ke waki murid untuk keperluan membeli mobil sekolah.

Besarnya tarikan mulai dari Rp 1,5 juta, Rp 1,6 juta, dan Rp 1,7 juta per siswa jadi sorotan warganet karena dianggap memberatkan orang tua.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah, Imam Mujahid menyatakan bahwa dirinya tak memaksa para murid untuk wajib menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta itu.

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7087156125112803" crossorigin="anonymous">

Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa iuran tersebut bersifat sumbangan. Pihaknya melepas kewajiban dari siswa yang kurang mampu dengan terlebih dahulu menunjukkan bukti dari desa atau kelurahan.

Selain itu, masih kata Imam, setiap siswa dapat memberikan iuran dengan nominal yang disesuaikan dari kemampuan mereka masing-masing.

Sedangkan terkait alokasi dana, Imam membenarkan bahwa uang iuran tersebut diperuntukkan untuk membeli mobil sekolah. Imam menegaskan bahwa mobil sekolah tengah urgen untuk membeli mobil baru.

Sebab, mobil sekolah kini kerap mogok di jalan dan tak dapat dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, Imam menyatakan bahwa iuran tersebut telah terlebih dahulu dikonsultasikan ke komite dan wali murid.

Tak tanggung-tanggung, kata Imam, sekolah juga telah menghadirkan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam mengambil keputusan tersebut.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo mengungkap bahwa pihaknya telah menyurati pihak sekolah untuk merevisi alokasi anggaran tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri. Ia mengatakan upaya ini dilakukan agar meminimalisir polemik.

Tidak hanya itu, Nurhadi juga mejelaskan bahwa pihak sekolah harus menerapkan skala prioritas dalam pengadaan sumbangan. Sehingga perlu dipertimbangkan kembali wacana pembelian mobil baru dengan uang sumbangan tersebut.

Editor: Wilujeng Nurani

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Advertisement
Advertisement
%d blogger menyukai ini: