Tak Terima Anaknya Buta Usai Dicolok Tusukan Bakso, Orang Tua Korban Akhirnya Lapor Polisi
terkenal.co.id – Ramai di media sosial kasus siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 236 Gresik, Jawa Timur yang alamai kebutaan permanen usai matanya dicolok dengan tusukan bakso.
Siswi kelas 2 SD berinisial SAH (8) itu mengalami kebutuaan usai matanya dicolok oleh kakak kelasnya disertai dengan aksi pemalakan.
Kejadian ini dibenarkan oleh ayah korban, Samsul Arif (36). Samsul mengatakan kejadian itu bermula saat korban tidak mau memberikan uang jajan kepada pelaku.
Ketika korban mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah, SAH tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Di sanalah, kata Samsul, pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya. Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusukan bakso.
“Karena enggak mau (memberikan uang jajan), wajah anak saya ditutupi tangan, kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” kata Samsul.
Saat pulang sekolah, masih kata Samsul, dirinya mendapat keluhan dari anaknya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Lantaran khawatir, dia pun memeriksakan putrinya ke rumah sakit.
“Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo,” ucapnya.
Samsul menambahkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan anaknya yang mengakibatkan tidak bisa melihat. Hal itu membuat mata kanan SAH mengalami buta permanen.
Samsul akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Gresik usai pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.
“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei 2023. Lah selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” pungkasnya.
Editor: Wilujeng Nurani