Viral! Hendak Jadi Pembicara, Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa Baru UIN Bukittinggi

Dilihat dari cuplikan video yang beredar, tampak Gubernur Mahyeldi sedang duduk di hadapan ribuan mahasiswa baru di atas panggung dalam ruangan Student Center UIN Bukittinggi. Berdasarkan informasi, di saat sesi tanya jawab ada seorang mahasiswa yang kemudian mengambil kendali di atas panggung.

terkenal.co.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi diusir mahasiswa saat hendak memberikan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi.

Video aksi penolakan itupun kini viral di laman media sosial. Peristiwa itu, disebut terjadi pada Selasa (22/8/23) kemarin.

Dilihat dari cuplikan video yang beredar, tampak Gubernur Mahyeldi sedang duduk di hadapan ribuan mahasiswa baru di atas panggung dalam ruangan Student Center UIN Bukittinggi. Berdasarkan informasi, di saat sesi tanya jawab ada seorang mahasiswa yang kemudian mengambil kendali di atas panggung.

Dengan spontan, mahasiswa tersebut berorasi dan menolak kedatangan Mahyeldi. Orasi mahasiswa itu pun mendapatkan sorakan dan tepuk tangan dari ribuan mahasiswa baru yang hadir pada saat itu. Tak hanya itu saja, spanduk bertuliskan isu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan HAM dilangkahi juga tampak terbentang.

Informasi yang dihimpun, sikap mahasiswa yang menolak keras kehadiran Gubernur itu, berkaitan dengan masalah isu usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.

Mahasiswa menuntut usulan PSN yang diajukan Gubernur Mahyeldi ke Pemerintah Pusat dicabut lantaran dinilai mengancam keberadaan masyarakat di sana.

Menanggapi hal ini, Rektorat UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi meminta maaf secara terbuka kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan masyarakat Sumbar.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Bukittinggi, Arman Husni mengatakan pihaknya menyadari kejadian tersebut telah mengganggu nama baik Mahyeldi selaku gubernur.

“Kami unsur pimpinan dan seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi menyampaikan penyesalan mendalam dan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang sama sekali tidak diharapkan,” kata Arman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).

“Permohonan maaf ini juga kami sampaikan kepada segenap masyarakat Sumatera Barat. Sejatinya peristiwa ini tidak terjadi apalagi di dunia kampus,” lanjutnya.

Arman mengatakan unsur pimpinan UIN Bukittinggi berserta pihak terkait telah mengambil langkah-langkah tindakan sesuai ketentuan kepada mahasiswa yang melakukan kehebohan saat gubernur datang.

Editor: Wilujeng Nurani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup