Didapati Tiga Pria Saat Body Checking Miss Universe Indonesia, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian

waktu baca 3 menit
Kuasa hukum perwakilan finalis Miss Universe Indonesia (MUID) Mellisa Anggraini laporkan dugaan pelecehan seksual ke Polda Metro Jaya (dok. IDN Times/Istimewa)

terkenal.co.id – Aparat kepolisian Polda Metro Jaya mengungkap adanya tiga orang pria saat proses body checking Miss Universe Indonesia.

Polda Metro Jaya mengatakan bahwa laporan tersebut diterima melalui pengacara sejumlah korban dugaan pelecehan seksual Miss Universe Indonesia.

Diketahui bahwa pengacara sejumlah korban dugaan pelecehan seksual pada ajang Miss Universe Indonesia bernama Mellisa Anggraini.

Mellis mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat tiga orang pria pada saat kejadian body checking.

Penyampaian tersebut diungkapkan Mellisa selaku pengacara pada saat menjalani pemeriksaan awal yang dilakukan oleh penyidik di Polda Metro Jaya.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menerangkan bahwa keterangan yang didapat dari pelapor didapati sebanyak tiga orang serta satu wanita yang berada di lokasi kejadian.

“Menurut keterangan dari pada pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita, sekitar beberapa saksi yang lain,” terangnya pada Jumat, 12 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Hengki mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami klaim dari pihak korban melalui pengacaranya.

Dikabarkan sebelumnya bahwa dalam ajang Miss Universe Indonesia perihal kegiatan body checking yang tidak ada dalam rundown acara.

Hengki mengatakan bahwa pendalaman unsur pemaksaan yang disebutkan dilakukan oleh pihak yang tidak semestinya atau berkapasitas untuk melakukan body checking.

“Dilakukan body checking yang sebenarnya itu tidak ada dalam rundown, tempatnya juga sedikit terbuka. Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya, difoto dan lain sebagainya. Bukan oleh ahli medis dan orang yang berkapasitas,” jelasnya.

Pengacara para korban finalis Miss Universe Indonesia mengatakan bahwa terdapat salah satu korban yang menangis usai menjalani pemotretan saat body checking tanpa busana tersebut.

Hal tersebut dikatakan Mellisa Anggraini saat mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu, 9 Agustus 2023 guna menjalani pemeriksaan dalam kasus tersebut di mana ia menjadi pelapor dalam laporan kasus tersebut.

Mellisa mengatakan bahwa para korban merasa tertekan, terlebih terdapat relasi kuasa dalam kasus tersebut.

“Jadi teman-teman ini juga tertekan, ada relasi kuasa di situ. Sehingga, belum ada saya mendengar mereka menolak, tapi sudah menyampaikan berkali-kali ada yang bilang sudah kayak mau nangis mukanya, ada yang sudah nangis setelah dilakukan ya,” imbuhnya.

Mellisa menilai jika memang terdapat kegiatan untuk body checking dalam ajang Miss Universe Indonesia, sudah seharusnya dilakukan sejak awal. Namun yang terjadi dilakukan 2 hari sebelum grand final.

“Kalau ditanya secara hati nurani, mereka tentu tidak mau, itulah yang dikatakan relasi kuasa, tidak semudah itu,” tandasnya.

Mellisa menyebutkan bahwa kasus tersebut layak untuk dimintakan pertanggungjawaban.

“Sehingga ini layak untuk dimintakan pertanggungjawaban. Makanya kami tadi sudah sampaikan lebih jauh apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak, bener nggak, sudah punya lisensi dan lain-lain. Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan,” imbuhnya.(*)

Editor : Mishbahul Anam

%d blogger menyukai ini: