Pegiat Perpustakaan Jalanan Bekasi Ajak Masyarakat untuk menganalisis Persoalan

waktu baca 2 menit
Foto Perpustakaan Kampung Baru/ Sumber : Facebook Bayu Nggak Penting

terkenal.co.id – Hari Pustakawan Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 7 Juli. Momentum Hari Pustakawan Nasional diperingati untuk menghargai peran penting pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan dan memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan.

Salah satunya tokoh yang turut berperan dalam meningkatkan minat baca di Kota Bekasi Bayu Arif Budiman, seorang pegiat perpustakaan kampung dan jalanan.

Bayu mengatakan menjalankan program-program di dunia literasi sejak lama. ,

“Belum terlalu banyak, tapi sekarang ini lebih ke mengasah kemampuan berketerampilan bagi anak-anaknya khususnya dan belakangan mencoba menerapkan pelatihan ilmu terapan bagi orang dewasa pastinya,” kata dia dilokasi pada 7 Juli 2023.

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7087156125112803" crossorigin="anonymous">

Menanggapi keberhasilan program literasi yang telah dijalankan, Bayu mengungkapkan tak sekedar membaca tetapi menerapkan ilmu analisis persoalan.

“Buku dicari saat dibutuhkan saja. Oleh karena itu, dalam upaya literasi yang kami bangun, kami tidak hanya memfokuskan pada membaca, tetapi juga mengajak masyarakat untuk menganalisis persoalan yang terjadi dan mencari solusi bersama. Kami sering mengadakan sesi berbagi (sharingsession),” katanya.

“Di Bekasi, minat baca masih kurang, terutama pada kalangan remaja dan dewasa,” sambung dia.

Saat ditanya tentang peran serta dukungan pemerintah dan lembaga masyarakat lainnya terhadap kegiatan literasi yang telah ia jalankan, ia menerangkan terus berupaya koordinasi dengan dinas terkait bahkan hingga dapat hibah buku.

“Dari pemerintah terkait sudah cukup bagus, sejauh ini terus berkoordinasi dengan Dinas Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kota Bekasi. Beberapa kali juga mendapatkan hibah buku. Namun, dukungan dari lembaga masyarakat masih agak kurang,” tuturnya.

Pustakawan ini juga berbagi harapan kedepannya dalam dunia literasi di wilayah Bekasi. Meminta porsinya lebih dilihat keberadaannya, sebab perpustakaan saat ini ditantang untuk tidak hanya menjadi penyedia bahan pustaka yang dipinjam.

“Melainkan menjadi konektor bagi masyarakat dalam banyak hal, terutama dalam dunia sosial yang mengarah ke kesejahteraan,” bebernya.

Laporan: Rival maulana

Editor: Ardi Priana

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Advertisement
Advertisement
%d