Caldera Berkolaborasi Dengan Bilal Indrajaya
terkenal.co.id – Musisi muda Caldera menggandeng Bilal Indrajaya dalam mempersembahkan karya teranyar bertajuk “Semestinya”. Karya ini menambah katalog rilisan Caldera sejak debutnya lewat single “Talk” pada 2021 silam.
Pemilik nama asli Mutia Devina ini memikat pendengar dengan kisah hangat dan semesta melodinya yang menenangkan. Musik dibangun dengan kesederhanaan dan keramahan unsur Melayu, menghasilkan balutan musik pop-folk dengan suasana sendu.
Caldera mengatakan, “Semestinya” adalah sebuah karya yang spontan. Lahir dari perenungannya tentang kehilangan dan cinta lama yang kian pudar.

Lewat lagu ini, Caldera mencoba mengajak pendengar untuk meresapi pelepasan itu dalam alunan musik yang damai.
“Ketika saya memikirkan tentang kehilangan dan cinta lama yang telah hilang, saya pikir itu adalah proses yang tidak dapat Anda hindari,” ungkap Caldera dalam keterangannya, Senin (8/5).
Lewat lagunya, Caldera mengajak pendengar untuk menemukan sebagian dari dirinya di setiap akhir sebuah cerita. Intinya adalah soal penerimaan, katanya. Tidak masalah siapa yang paling menyakiti, seseorang tetap harus melewatinya. Itu akan berlalu.
“Semestinya”, simpul Caldera, adalah lagu tentang melepaskan, dan bagaimana hal tersebut mungkin menjadi hal tersulit yang pernah dilakukan siapa pun, tetapi pada akhirnya, dijalani untuk yang terbaik.
Dalam lagunya kali ini, Caldera menggandeng Bilal Indrajaya, rekannya sesama penyanyi/penulis lagu. Perpaduan suara Caldera-Bilal Indrajaya yang menenangkan, terdengar pas untuk lagu sendu yang dirilis kali ini.
Mengusung nuansa musik folk yang terdengar lawas, lagu “Semestinya” diproduksi dengan menggunakan beragam instrumen klasik. Hal ini diungkapkan oleh Heston Prasetyo yang bertindak selaku produser lagu “Semestinya”.
“Pengalamannya sangat mengasyikkan, karena kami bisa menggunakan instrumen-instrumen lama. Mikrofon yang kami gunakan sudah berkarat, dan tidak akan digunakan lagi dalam rekaman pada umumnya karena tidak sesuai standar. Tapi untuk lagu ini, sangat masuk akal untuk dipakai. Instrumennya pun membawa Anda kembali ke suatu waktu tertentu,” tuturnya.
“Semestinya” menurut Heston adalah lagu yang ‘bercerita tanpa banyak bicara’. Lagu ini mengajak pendengar untuk masuk ke dalamnya kenangan, dalam keheningan yang menenangkan.
Bagi Caldera, lagu ini membawanya kembali ke asal-muasalnya dan masa kecilnya. Tempat kenangan masa kanak-kanaknya terus tersimpan dan abadi.
“Saya ingat ayah saya selalu memutar musik di rumah. Semuanya sangat sederhana, namun tetap ada,” tutupnya.
Lagu “Semestinya” saat ini sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik digital. ***