Pemerintah China Memutar Otak, Demi Tingkatkan Angka Kelahiran

waktu baca 3 menit
FOTO: antara

TERKENAL.CO.ID – Baru-baru ini Pemerintah china terus mencari logika dan solusi agar bisa tingkatkan angka kelahiran penduduknya.

Sebagaimana diketahui China di tahun lalu mengalami turun populasi kelahiran untuk pertama kalinya selama enam dasa warsa terakhir.

Dalam menaikan taraf kelahiran muncul ide-ide dari sejumlah penasihat politik pemerintah china yang telah mengajukan gagasan yang berasal dari 20 rekomendasi guna mempertinggi nomor kelahiran pada negaranya meskipun para pakar berkata solusi terbaik yang mampu dilakukan adalah memperlambat penurunan populasi.

Mengenai penurunannya populasi kelahiran diakibatkan kebijakan satu anak yang telah diberlakukan pada tahun 1980 hingga 2015.

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7087156125112803" crossorigin="anonymous">

Walau begitu, Pihak berwenang sebetulnya sudah mengubah regulasi tadi dengan menaikkan batas mempunyai anak menjadi tiga anak tepatnya pada tahun 2021.

Akan tetapi, kebijakan tadi tidak berpengaruh begitu signifikan. Meski ada kebijakan karantina di rumah selama covid-19, sejumlah pasangan yang sah enggan mempunyai bayi.

Anak-anak muda menyebut biaya pengasuhan serta pendidikan anak yang tinggi, berbanding terbalik dengan pendapatan yang bisa dibilang rendah, jaring pengaman sosial yang lemah, dan ketidaksetaraan gender sebagai faktor yang membuat mereka takut memiliki anak.

Sejumlah usulan buat mempertinggi angka kelahiran, yang dibuat di pertemuan tahunan komite nasional sidang permusyawaratan politik (cppcc) bulan ini, mencakup subsidi bagi keluarga untuk membesarkan anak pertama, dari pada anak kedua dan ketiga, guna memperluas akses terhadap pendidikan publik perdeo serta menaikkan akses terhadap perawatan kesuburan.

Para pakar menilai banyaknya usulan yang diajukan menjadi tanda positif bahwa china menduga penuaan dan penurunan demografi menjadi hal yang begitu mendesak buat diatasi.

Selesainya data tahunan kemudian menunjukkan populasi negaranya sangat menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade terakhir.

Dikutip TERKENAL.CO.ID dari antara, 16 Maret 2023, “anda tidak bisa memperbaharui tren penurunan. Tanpa terdapat kebijakan yang mendorong kesuburan maka kesuburan akan semakin menurun,” kata xiujian peng, peneliti senior di pusat studi kebijakan pada victoria university di australia.

Galat seseorang anggota cppcc jiang shengnan berbicara bahwa sangat penting buat memastikan wanita bukan terlalu poly bekerja sehingga mereka bisa mempunyai waktu untuk “jatuh cinta, menikah, serta mempunyai anak.”

Berdasarkan jiang, memberi insentif buat mempunyai anak pertama bisa mendorong pasangan buat mempunyai setidaknya satu anak. Banyak provinsi ketika ini hanya mensubsidi anak ke 2 serta ketiga. Tingkat kelahiran pada china turun di rekor terendah, yakni 6,77 kelahiran per 1.000 orang di tahun-tahun mendatang.

Pakar demografi memperingatkan china akan tua sebelum kaya karena jumlah energi kerjanya yang menyusut.

Pemerintah Daerah yang berutang juga membelanjakan lebih banyak anggaran untuk populasi lansia mereka.

Para pakar memuji usulan buat mencabut kebijakan keluarga berencana, termasuk batas tiga anak dan persyaratan bagi perempuan buat menikah secara legal buat mendaftarkan anak-anak mereka.

Namun, asisten pakar pada london school of economics arjan gjonca menyampaikan bahwa bonus keuangan tak akan relatif. Menurutnya, kebijakan yang berfokus pada kesetaraan gender dan hak kerja yang lebih baik bagi wanita kemungkinan akan berdampak sangat besar dalam mendorong para wanita agar mempunyai anak.

Usulan cppcc mirip perlop hamil yang dibayar oleh pemerintah daripada pemberi kerja juga dinilai akan membantu mengurangi diskriminasi terhadap wanita. Bukan hanya itu, menaikkan cuti melahirkan juga sangat penting karena akan berakibat seorang ayah mampu turut mengambil peran pada mengasuh anak, kata para pakar.

Ahli demografi yi fuxian tetap skeptis Bila langkah-langkah apa pun yang diambil akan berdampak signifikan pada penaikan tingkat kelahiran di china.

Yi berkata china membutuhkan “revolusi kerangka berpikir secara menyeluruh pada bidang ekonomi, warga , politik, serta diplomasi buat meningkatkan kesuburan.”

Sumber : antara

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Advertisement
Advertisement
%d