Wajah Rekayasa Dyah Pitaloka Citraresmi Terlihat Cantik Banget!

waktu baca 4 menit
Dyah Pitaloka Citraresmi. Tiktok ainusantara

terkenal.co.id – Puteri Dyah Pitaloka Citraresmi atau Citra Rashmi. Sosok puteri kerajaan Sunda itu viral setelah sebuah akun di Tiktok dengan menggunakan teknologi Artificial Intellegence (AI) menampilkan wajah asli Puteri tersebut dengan sosok wanita yang sangat cantik.

Postingan viral itu dari akun Instagram @ainusantara mengunggah sebuah video yang menggambarkan kecantikan wajah Putri.

Dalam gambar itu, tampak wajah Dyah Pitaloka Citraresmi sangat cantik dan mempesona. Sehingga tidak heran jika Hayam Wuruk ingin menjadikannya sebagai permaisuri.

“I asked AI to imagine Dyah Pitaloka Citraresmi based on Nhay Ambetkasih statue,”tulis akun tersebut dikutip, Senin (20/2/2023).

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7087156125112803" crossorigin="anonymous">

Dan memang benar, Dyah Pitaloka Citraresmi merupakan puteri kerajaan Sunda yang terkenal dengan kecantikannya. Bahkan kecantikannya itu berhasil memikat Raja Majapahit, Hayam Wuruk.

Lantas, seperti apa kecantikan Dyah Pitaloka Citraresmi, hingga menjadi tokoh sentral dalam sejarah Perang Bubat antara kerajaan Sunda dengan Majapahit?

Ya, Dyah Pitaloka Citraresmi terkenal merupakan puteri raja yang sangat cantik, dengan kulit yang begitu menawan. Kecantikannya identik dengan paras wanita Sunda yang dikenal anggun dan jelita. Kecantikan sang puteri kerajaan Sunda ini bahkan terkenal hingga ke kerajaan-kerajaan lain, termasuk ke Majapahit.

Dihimpun dari berbagai sumber, awal kisah bermula saat Hayam Wuruk sedang mencari permaisuri. Dia menyebar para juru lukis ke berbagai kerajaan untuk memotret puteri yang layak dijadikan permaisuri. Saat itu tentu saja belum ada foto, untuk menggambarkan sosok seseorang dilakukan oleh juru gambar atau lukis.

Tapi setelah para utusan itu kembali, tak ada satu pun lukisan perempuan yang membuat hati Hayam Wuruk terpaut cinta. Kemudian Hayam Wuruk mendengar kabar bahwa puteri Kerajaan Sunda sangat cantik. Segera Ia mengirim juru lukis ke tanah Sunda.

Ada beberapa versi. Sebagian menyebut, Dyah Pitaloka digambar secara sembunyi-sembunyi oleh pelukis utusan Hayam Wuruk. Sebagian sumber lainnya menyatakan, Dyah Pitaloka sengaja dilukis oleh utusan Majapahit. Tapi yang jelas, ketika lukisan Dyah Pitaloka ditunjukkan ke Hayam Wuruk, Ia langsung kepincut. Dia jatuh cinta.

Selanjutnya Hayam Wuruk langsung mengirim utusan untuk mempersuntingnya. Raja Sunda Linggabuana senang puterinya akan dilamar oleh raja yang sedang berjaya. Kemudian, Linggabuana dan beberapa pasukan pengawalnya datang ke Majapahit untuk mengantar Putri Dyah Pitaloka yang akan dinikahi Raja Hayam Wuruk. Sesampainya di Bubat, Majapahit, Gajah Mada dan pasukannya menumpas habis meraka.

Perang Bubat

Mengetahui keinginan Raja Majapahit tersebut, Raja Sunda berniat mengikat persekutuan dengan Kerajaan Majapahit yang besar dan jaya. Raja Sunda alhasil mengantarkan langsung putrinya ke Majapahit untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk.

Namun kesalahpahaman antara Majapahit dan Sunda membuat pernikahan tersebut urung dilaksanakan. Mahapatih Gajah Mada menganggap bahwa sang putri hanya akan dijadikan selir.

Kerajaan Sunda yang merasa dipermalukan akhirnya menyatakan perang dan terjadilah pertumpahan darah setelah Majapahit membantai habis pasukan Sunda. Raja Sunda yang juga merupakan ayah dari Dyah Pitaloka meninggal dunia pada peperangan itu.

Dyah Pitaloka memilih bunuh diri demi menjaga kehormatan diri dan kerajaannya.

Pro Kontra

Sikap Dyah Pitaloka yang memilih membunuh dirinya dari pada harus diperlakukan sebagai persembahan atau selir, diapresiasi dan menjadi kebanggaan sebuah sikap ksatria bagi kerajaan Sunda ketika itu, bahkan hingga kini.

Tapi ada pula yang justru menyalahkan sikap Dyah Pitaloka, yang dipandang terlampau antusias ketika mendapat tawaran untuk dipersunting Hayam Wuruk.

Mengutip dari buku Galuh Dari Masa ke Masa yang ditulis Prof. Dr. Nina Herlina, terdapat hal yang menarik di dalam isi teks naskah “Carita Parahyangan”.

Dalam naskah tersebut putri Kerajaan Sunda yang dijuluki “tohaan” (yang dihormati) menjadi sosok yang disalahkan. Dyah Pitaloka digambarkan memiliki ambisi yang besar untuk menikah dengan Hayam Wuruk.

Ini dituliskan dengan kalimat “menta gede pameulina”. Sehingga pada akhirnya berangkatlah rombongan kerajaan Sunda dan berakhir tragis.

Sumber lain juga mengatakan sikap ini juga dipandang bertentangan dengan adat Sunda, di mana seharusnya pihak laki-laki yang bertandang ke perempuan yang akan dipersuntingnya. Bukan sebaliknya, perempuan yang mendatangi laki-laki.

Walau pun memang diketahui bahwa saat itu Kerajaan Majapahit sedang dalam masa kejayaan. Majapahit mendominasi semua kerajaan yang ada di Nusantara, kecuali kerajaan Sunda.

Pengertian Artificial Intellegence

Merujuk Techtarget dan Britanica, Artificial Intellegence atau AI memiliki arti kecerdasan buatan.

Secara definitif, AI adalah sebuah simulasi proses kecerdasan manusia yang diterapkan pada mesin, terutama sistem komputer. Aplikasi spesifik AI meliputi sistem pakar, pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara, dan visi mesin.

Tujuan AI sendiri pada dasarnya untuk mempersonalisasikan kebutuhan setiap orang yang berbeda-beda. Seperti halnya keinginan untuk mengetahui wajah Dyah Pitaloka Citraresmi. (***)

Editor: Ardi Priana

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Advertisement
Advertisement
%d