terkenal.co.id – Masa-masa kuliah menjadi ajang untuk mengembangkan minat dan bakat seluas mungkin. Selain dari bidang akademik, mengembangkan minat dan bakat bisa melalui organisasi.
Mengikuti organisasi saat kuliah tentu menjadi salah satu kegiatan seru yang bisa dilakukan mahasiswa, ya. Akan tetapi, banyak orang yang masih menganggap jika mengikuti organisasi kampus hanya buang-buang waktu dan energi.
Eits, padahal kamu bisa mendapatkan banyak benefit kalau mengikuti organisasi kampus, lho! Nah, berikut ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk memaksimalkan benefit ketika mengikuti organisasi kampus. Keep scrolling, guys!
1. Latih public speaking-mu dengan selalu aktif berpendapat saat rapat
Pertama, jika alasan kamu mengikuti organisasi kampus untuk melatih skill public speaking-mu, coba deh tingkatkan kemampuanmu itu ketika rapat. Caranya dengan berani untuk mengungkapkan pendapatmu. Dengan begitu kamu jadi lebih percaya diri ketika harus berbicara di depan banyak orang.
Selain itu, kamu juga bisa berbarengan melatih skill public speaking dengan skill berpikir kritis. Jadi, apa yang kamu ucapkan juga berbobot, tertata, dan rasional.

[ilustrasi] Kegiatan mahasiswa Universitas Tidar saat turun ke jalan, beberapa waktu lalu. FOTO:(Ayosemarang/istimewa)
2. Selalu bertanggung jawab atas tugas yang kamu emban
Kedua, ketika mengikuti organisasi kampus sifat tanggung jawabmu menjadi salah satu hal yang akan diuji, lho. Seperti yang diketahui dengan begitu banyaknya program kerja, mau tidak mau kamu harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Dan kamu harus membuktikan kalau kamu orang yang bertanggung jawab.
Nantinya ketika kamu sudah terjun di dunia kerja maupun di masyarakat, sifat tanggung jawab ini akan membantumu. Sifat seperti ini akan membuat orang tahu jika kamu adalah orang yang bisa diberi kepercayaan. Jangan lupa untuk mengerjakan tugasmu dengan sepenuh hati, ya!
3. Maksimalkan skill manajemen waktumu
Poin ketiga masih berkesinambungan dengan poin sebelumnya, nih! Yup, kamu juga bisa belajar bagaimana cara manajemen waktu yang baik dan sesuai dengan karaktermu. Kamu tentu tidak langsung bisa memanajemen waktu dengan baik, akan ada trial and error yang perlu kamu lewati.
Tidak apa-apa kok jika kamu masih dalam masa trial and error dalam hal manajemen waktu. Karena dengan berjalannya waktu, skill kamu dalam manajemen waktu akan terasah dan menjadi lebih baik. Semangat, ya!
4. Mulai belajar bangun personal branding-mu
Keempat, saat kamu berada di bangku perkuliahan, itu menjadi salah satu masa yang baik untuk kamu mulai membangun personal branding-mu. Dan organisasi kampus bisa menjadi cara kamu untuk belajar personal branding, yaitu coba tampilkan value yang kamu miliki ke teman-teman satu organisasi. Dengan begitu, akan melekat value tersebut pada dirimu.
Setelah kamu berhasil membangun personal branding di internal organisasi. Lanjutkan branding tersebut ketika kamu berada di dalam kelas maupun di luar kampus. Tonjolkanlah value yang kamu miliki.
5. Bangun relasimu dengan memanfaatkan teman satu organisasimu
Nah, untuk mengembangkan personal branding-mu tadi, kamu bisa memanfaatkan relasi yang dimiliki oleh teman-teman satu organisasimu. Karena pastinya teman-teman organisasimu mempunyai teman di luar organisasi tersebut dan kamu juga bisa berteman dengan mereka.
Selain kamu bisa membangun personal branding-mu, kamu pun bisa membangun relasi biar gak cuma relasi di dalam organisasimu saja. Kalau kamu sudah memiliki relasi, kamu akan punya kemungkinan untuk bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa kamu coba untuk memaksimalkan benefit mengikuti organisasi kampus. Masih banyak benefit yang bisa kamu dapatkan dari organisasi kampus, seperti problem solving, belajar mengetahui sifat orang lain, hingga menambah wawasan.
Kemudian lebih lanjut,Tentang Organisasi merupakan tempat terbaik untuk belajar cara bekerja dalam tim sebelum kerja di lapangan. Selain itu, mengetahui fungsi dari banyak pekerjaan, minat, dan bakat juga bisa tersalurkan.
Apalagi bila minat dan bakat ini disalurkan secara benar, nantinya mahasiswa bisa memenangkan banyak kompetisi. Kompetisi ini berguna bagi mahasiswa yang ingin bekerja atau mengambil beasiswa setelah lulus kuliah.
Sementara itu, walau kelihatan banyak, jenis organisasi dibagi ke dalam dua jenis, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus. Melansir laman Quipper, berikut pengertian, contoh, serta perbedaan dari organisasi intra dan ekstra kampus:
Organisasi Intra Kampus
Organisasi intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang melekat pada pribadi kampus atau universitas, serta memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus. Biasanya, organisasi intra kampus akan diperkenalkan kepada mahasiswa baru saat Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) berlangsung. Berikut beberapa bentuk organisasi intra kampus pada suatu perguruan tinggi:
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
BEM adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat perguruan tinggi, baik dalam tataran universitas maupun fakultas. BEM Universitas merupakan perwakilan mahasiswa di tingkat universitas, kemudian BEM Fakultas adalah perwakilan mahasiswa di tingkat fakultas.
Tugas dan fungsi keduanya berbeda, BEM Universitas bertanggung jawab atas program kerja kampus, BEM Fakultas bertanggung jawab atas program kerja fakultas.
Sebagai lembaga mahasiswa tertinggi, keberadaan BEM bertujuan untuk mengakomodasi segala kepentingan mahasiswa yang berkaitan dengan universitas. Salah satunya adalah menyalurkan aspirasi kepada pihak kampus (Direktorat Pelayanan Kegiatan Mahasiswa), sehingga dapat mengetahui masalah ataupun masukan dari para mahasiswa.
Di samping itu, BEM juga berperan sebagai agent of change, social control, fasilitator, perwakilan, dan pembangun integritas di lingkungan kampus.
2. Senat Mahasiswa
Senat Mahasiswa adalah lembaga dalam struktur organisasi kemahasiswaan yang memegang peranan penting sebagai lembaga legislatif serta perwakilan tertinggi mahasiswa di kampus. Organisasi mahasiswa ini biasanya memiliki beberapa tujuan yang ditujukan kepada mahasiswa.
Di antaranya adalah meningkatkan disiplin belajar pada mahasiswa, melancarkan program tri dharma perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat), serta membina perilaku mahasiswa agar sesuai dengan norma yang berlaku. Nah, Meskipun Senat Mahasiswa dan BEM sama-sama lembaga perwakilan mahasiswa, tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
BEM adalah lembaga eksekutif atau pelaksana. Sedangkan Senat Mahasiswa merupakan lembaga legislatif yang memiliki fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi.
Di samping fungsi legislatifnya, Senat Mahasiswa juga memiliki beberapa tugas. Tugas-tugas tersebut di antaranya menyalurkan minat dan bakat para mahasiswa, menyampaikan aspirasi mahasiswa, membina perilaku mahasiswa, serta membangun mahasiswa untuk menjadi lebih kritis.
3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah tempat berkumpulnya mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, hobi, kegiatan, dan kreativitas. Dengan mengikuti UKM mahasiswa akan mendapatkan banyak manfaat.
Manfaat ini seperti memperluas wawasan dan skill, memperluas pertemanan, melatih diri dalam berorganisasi, mengisi waktu luang, serta menambah pengalaman untuk CV. Selain itu, sebagai wadah pengembangan minat dan bakat para mahasiswa, UKM memiliki jenis yang sangat beragam.
UKM sendiri terdiri dari bidang olahraga, seperti UKM sepakbola, hoki, tenis, bulutangkis, renang, basket, dan masih banyak lagi. Kemudian, UKM bidang seni yang terdiri dari UKM tari, paduan suara, seni teater, seni musik, seni tradisional.
Selanjutnya, UKM bidang penalaran sebagai wadah para mahasiswa yang ingin belajar cara berpikir kritis. Bidang yang satu ini biasanya terdiri dari UKM penelitian, UKM bahasa asing, UKM radio, UKM jurnalistik, dan masih banyak lagi. Tidak lupa UKM bidang kesejahteraan dan kewirausahaan, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan Koperasi Mahasiswa (Kopma).
4. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)
Pers Mahasiswa adalah kegiatan jurnalistik di lingkungan kampus dan biasanya beranggotakan para mahasiswa kritis yang peduli terhadap bangsa dan tertarik dengan dunia jurnalistik. Pers Mahasiswa membahas lebih dalam mengenai masalah yang terjadi di dalam kampus maupun masyarakat luar.
Bagi yang bercita-cita menjadi wartawan, reporter, news anchor, editor, fotografer, presenter, kameramen, ataupun video editor, Pers Mahasiswa dapat menjadi ajang melatih diri. Selain itu, dengan tergabung dalam Pers Mahasiswa, kartu identitas yang dapat digunakan sebagai akses khusus untuk meliput suatu acara, seperti acara wisuda kampus akan didapatkan.
Tidak hanya itu, dengan tergabung dalam Pers Mahasiswa ada banyak manfaat yang bisa didapat. Manfaat tersebut di antaranya adalah berkesempatan bertemu orang penting, dapat menjadi sumber informasi, meningkatkan skill menulis, dapat berpikir kritis, menambah relasi, dan tentunya memiliki kesempatan untuk menjadi seorang wartawan.
5. Himpunan Mahasiswa Jurusan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah organisasi mahasiswa di tingkat jurusan/ program studi yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. HMJ biasanya juga disebut dengan istilah Hima (Himpunan Mahasiswa).
Di dalam sebuah jurusan, organisasi ini berperan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler yang bersifat penalaran sesuai dengan program studi jurusan. Selain itu, HMJ juga merupakan lembaga advokasi bagi mahasiswa yang mengalami masalah akademis dan kemahasiswaan.
Hal tersebut sejalan dengan tujuan organisasi ini, yaitu mengembangkan potensi, pola pikir, dan kepribadian mahasiswa melalui program kerja HMJ, baik secara internal maupun eksternal.
Program kerja HMJ di antaranya adalah melaksanakan orientasi jurusan, mengadakan acara tahunan seperti malam keakraban (makrab), serta menjadi mediasi saat terjadi masalah di dalam jurusan.
Organisasi Ekstra Kampus (OMEK)
OMEK merupakan organisasi mahasiswa yang bukan bagian dari kelengkapan non-struktural perguruan tinggi. Keberadaan OMEK bahkan sempat dilarang oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.26/DIKTI/KEP/2022 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus Atau Partai Politik Dalam Kehidupan Kampus. Namun, berdasarkan pada Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan No. 55 Tahun 2018, OMEK di dalam kampus kembali diizinkan sebab dianggap dapat menghalau paham radikalisme.
Berikut adalah beberapa organisasi ekstra kampus yang ada di Indonesia:
Organisasi Mahasiswa dengan Basis Keagamaan dan Kebangsaan
1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi ekstra kampus yang didirikan oleh Lafran Pane pada masa-masa Indonesia mengalami kegentingan akibat agresi militer Belanda kedua, tepatnya pada tanggal 5 Februari 1947.
Sejak dulu hingga sekarang organisasi ini memiliki jutaan kader yang tersebar di seluruh universitas di Indonesia. HMI cocok untuk yang ingin belajar tentang kepemimpinan sekaligus memperdalam pemahaman mengenai keislaman dan keindonesiaan.
2. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Pembentukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berasal dari dorongan hasrat mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang memiliki ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah.
Organisasi ini berdiri pada 17 April 1960. Bagi mahasiswa yang besar di lingkungan NU, PMII dapat menjadi pilihan yang cocok.
3. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
GMKI merupakan himpunan mahasiswa kristen yang telah berdiri sejak 9 Februari 1950. Sebagai dasar pelaksanaannya, organisasi ini memiliki tripanji yang meliputi tinggi iman, tinggi ilmu, dan tinggi pengabdian.
4. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
Berfungsi sebagai pembinaan dan perjuangan mahasiswa katolik dan bukan katolik, organisasi ini berdiri sejak tanggal 25 Mei 1947 di Yogyakarta. Berdirinya PMKRI didasari oleh asas Pancasila dengan berjiwa katolik dan semangat kemahasiswaan.
Organisasi Mahasiswa dengan Basis Keahlian
Association Internationale des Etudiants Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC)
AIESEC merupakan organisasi dunia yang tersebar pada berbagai kota di Indonesia. AIESEC bertujuan untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi anak muda.
Karena organisasi ini bersifat mendunia, tentu saja kamu akan bertemu dengan anggota yang berasal dari berbagai negara. Tidak hanya itu AIESEC juga memiliki beberapa program, seperti Global Talent, Global Volunteer, Global Leader dengan berbagai macam manfaat.
Misalnya program Global Volunteer yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah leadership sekaligus jalan-jalan ke luar negeri dengan menjadi volunteer. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai projek AIESEC sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan oleh PBB.
Model United Nation (MUN)
Model United Nation (MUN) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari beberapa pelajar terpilih yang melakukan sidang simulasi PBB mengenai cara berdiplomasi serta menjadi representasi suatu negara, institusi, atau figur.
Dengan mengikuti MUN, otomatis pengetahuan tentang isu-isu global pun ikut meningkat, selain itu juga disertai oleh kemampuan bahasa Inggris yang semakin terasah. Di organisasi ini mahasiswa akan belajar banyak hal mengenai teknik retorika, public speaking, serta cara melakukan negosiasi dengan baik.
Organisasi Mahasiswa dengan Basis Kedaerahan
Organisasi Mahasiswa Daerah atau biasa disingkat Ormada/Organda merupakan organisasi mahasiswa yang beranggotakan sekumpulan mahasiswa dari asal yang sama dan melanjutkan studi pendidikannya di suatu wilayah perantauan. Organisasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk memberikan kontribusi pembangunan di daerah asalnya.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi Ormada adalah baksos atau bakti sosial sebagai wujud rasa kemanusiasaan, rasa saling tolong-menolong, serta kepedulian mahasiswa kepada masyarakat.
Ormada juga berfungsi untuk mempertahankan nilai-nilai kedaerahan di tengah budaya modern dan heterogenitas yang ada di kampus. Selain itu, tentu saja organisasi ini dibangun untuk meningkatkan rasa persaudaraan yang muncul akibat kesamaan daerah.
Persaudaraan tersebut dapat memudahkan para mahasiswa bergotong royong untuk berkontribusi membangun daerah asalnya.
Beberapa contoh organisasi mahasiswa daerah yang ada di Indonesia yaitu Paguyuban Kreativitas Mahasiswa Bogor (PKMB) di Jabodetabek dan Bandung, Forum Komunikasi Mahasiswa Minang Universitas Gadjah Mada (FORKOMMI UGM), Ikatan Mahasiswa Kalimantan di kampus UKDW, Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bekasi Bandung (Kapemasi) dan masih banyak lagi.
Editor: Ardi Priana