Lato-lato merupakan mainan yang sempat populer di Indonesia pada era 1990-an. Seorang anak sedang bermain lato-lato di kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). (Foto: Boby/ terkenal.co.id)
terkenal.co.id – Lato-lato yang sedang naik daun hingga viral di Ibu Kota Jakarta dan wilayah Indonesia, Kamis (12/1/2023) sore. Diketahui, Lato-lato adalah mainan jaman dulu (jadul) yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Dilansir dari Amazon, lato-lato ternyata berasal dari Amerika Serikat yang dinamai clakers atau knockers.
Lato-lato di Indonesia
Di Indonesia, menjamurnya lato-lato di setiap sudut wilayah mulai membuat resah sebagian besar masyarakat. Bahkan, suara yang dihasilkan mainan ini dianggap sebagai polusi suara karena sering dimainkan tanpa mengenal waktu dan menimbulkan suara yang mengganggu. Tidak hanya itu, mainan ini pun mulai menjadi sorotan utama sejak mulai memakan korban pada awal Januari lalu.
Serupa dengan kasus di AS. Salah satu anak asal Kubu Raya, Kalimantan Barat dilaporkan harus menjalani operasi mata usai bermain lato-lato. Diketahui, mata anak berusia delapan tahun itu terkena serpihan lato-lato yang pecah saat dimainkan.
Lalu, Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung melarang siswa membawa mainan lato-lato ke sekolah. Larangan tersebut tertuang dalam surat imbauan bernomor 420/13/IV.01/2023 tertanggal 3 Januari 2023 yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burta.
Tak cuma anak-anak, orang dewasa pun terkena demam lato-lato. Seorang bapak dan anak sedang bermain lato-lato di kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). (Foto: Boby/ terkenal.co.id)Mainan jadul lato-lato kini kembali viral dan dimainkan oleh banyak orang. Sejumlah anak sedang bermain lato-lato di kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). (Foto: Boby/ terkenal.co.id)Mainan ini berupa dua bandul plastik yang digantungkan ke seutas tali. Jika mainan digoyangkan dan kedua bandul berbenturan, maka akan keluar suara. Permainan ini dikenal dengan nama-nama yang berbeda di setiap daerah. Di Sulawesi Selatan, misalnya, dikenal dengan latto-latto. Sementara katto-katto populer di Sulawesi Tenggara. Di Pulau Jawa, mainan ini dikenal juga dengan sebutan etek-etek atau nok-nok. (Foto: Boby/ terkenal.co.id)Kini, penjual lato juga dapat ditemukan dengan mudah. Banyak lato-lato kekinian hadir dengan sedikit modifikasi, yakni berupa bandul bergambar. Mainan ini berasal dari Amerika Serikat (AS) pada era 1960-an dengan nama clacker ball. Mainan ini cukup membuat orang tua was was karena menimbulkan risiko cedera bagi siapa pun yang memainkannya. (Foto: Boby/ terkenal.co.id)