Seorang Karyawati Curhat Dugaan Pelecehan Seksual di KRL
terkenal.co.id – Pelecehan seksual yang terjadi di Kereta Commuter Line (KRL), sangat meresahkan para penumpang KRL seperti yang diunggah oleh pengguna Twitter pada. Selasa (25/10/22) oleh @kochengabe.
Kasus tindakan tidak menyenangkan ini dialami seorang karyawati sebuah perusahaan di kawasan Kuningan, Jakarta Timur. Dirinya dua kali menjadi korban pelecehan seksual oleh penumpang laki-laki, hingga mengaku ia merasa trauma.
Sedihnya lagi meski sudah menjadi korban pelecehan seksual, dirinya tak berani melaporkan kejadian ini. Dirinya hanya berani mengungkapkan kekesalan lewat akun media Twtitrer @kochengable.
Karyawati itu mengaku dirinya menjadi korban pelecehan di KRL selama dua hari berturut-turut. Dia merasa syok dan tidak bisa berbuat apa-apa karena kereta yang dinaikinya, KRL Bekasi-Kp Bandan, sangat penuh. Kondisi yang berdesak-desakan dimanfaatkan terduga pelaku untuk melakukan pelecehan.

“Mau cerita ke orang-orang kaya ga ada stamina buat cerita, gue cuma cerita by chat ke temen gue. Bener2 kalau gue bawa celana/rok ganti rasanya mau gue buang, Stres bgt seharian, mau izin tp balik lagi, kaya ga ada stamina buat cerita ke org2,” cuitnya di twitter.
“Pulangnya, sepanjang naik kereta gue nangis, takut. Jujur selama ini gue kurang suka di gerbong khusus cewe karena berisiknya, dempet-dempetannya itu lebih sadis krn cewe semua, jarang bgt ada yg mau ngalah,” lanjutnya.
Dalam hal ini korban pun menegaskan diakun nya, “Jangan takut naik transformasi umum, kadang kita sudah seketat apapun ngejaga diri, tapi tetap saja ada celah. Jangan lupa joga doa untuk meminta perlindungan,” terusnya.
Curhatan sang korban ini langsung mendapat respon pengelola KAI Commuter Line dengan mengirimkan pesan langsung yang intinya akan mengusut kejadian tersebut.
“Selamat pagi kak, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, terkait informasi yang diberikan kami sampaikan ke petugas keamanan terkait, apabila mengetahui kakak berada di KAI sebagai nomor berapa, atau keberangkatan dan tujuan stasiun mana?” bunyi respons PT KCI.
Laporan: Bagus
Editor: Wilujeng Nurani