Supporter Persipasi Bekasi Sampaikan Belasungkawa Tragedi di Kanjuruhan
BEKASI, terkenal.co.id – Supporter Persipasi Kota Bekasi menyampaikan turut berduka cita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada pekan ke-11 BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Dalam hal ini, Afwan Setiawan salah satu supporter Persipasi Kota Bekasi mengucapkan turut berbelasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, yang sampai saat ini informasi sementara menewaskan 182 orang dan beberapa masih dirawat di rumah sakit karena luka berat dan luka ringan.
“Alfatihah untuk para korban, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/10/2022).
Menurut Afwan, dikarenakan supporter yang turun kelapangan begitu banyak sehingga aparat keamanan menjadi kewalahan dalam menertibkan kemudian melepaskan tembakan gas air ke arah kerumunan supporter yang turun ke lapangan. Tak hanya itu, aparat juga menembakkan gas air mata ke arah sejumlah tribun yang masih penuh penonton.
“Akbibatnya, kepanikan terjadi di tribun. Suporter kemudian berlarian menuju pintu keluar. Sehingga banyak di antara mereka yang jatuh dan terinjak-injak,” ujarnya.
Dikatakan Afwan bahwa senjata api atau gas pengendali massa (gas air mata) tidak diboleh dibawa atau digunakan oleh aparat keamanan sesuai bunyi pasal 19 b di aturan FIFA soal pengamanan dan keamanan stadion. Dalam hal jumlah penonton di Kanjuruhan juga overload, dari kapasitas stadion yakni 38.000 orang tapi dari pihak panitia mencetak tiket sebanyak 42.000.
Ditambah kata dia lagi, kejadian ini akan mengganggu gelaran sepak bola tertinggi Indonesia. Banyak kerugian Indonesia akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya, diantaranya PSSI terancam akan dibekukan oleh FIFA, Klub Indonesia akan terancam dilarang bertanding disemua pertandingan, Timnas Indonesia sudah pasti terancam tidak akan bisa ikut Piala Dunia selama 5 tahun serta status Tuan Rumah Piala Dunia terancam dicabut.
“Ini dikarenakan supporter yang turun kelapangan begitu banyak dan aparat keamanan terlalu berlebihan menembakan gas air mata ke arah tribun yang itu sudah dilarang oleh FIFA secara resmi,” ucapnya.
Afwan mengingatkan, apabila FIFA memberikan sanksi adanya larangan sementara waktu pertandingan seluruh Liga di Indonesia dalam menghormati para korban, maka semua elemen harus mencari solusi secara bersama agar kedepannya sepak bola indonesia tidak lagi terjadi tragedi yang tidak diinginkan.
Mengingat team Persipasi Kota Bekasi yang berada di Liga 3 saat ini sedangan mengalami fase kebangkitan. “Situasi Pemberhentian Liga ini harus bisa dioptimalkan oleh manajemen dalam berbenah meningkatkan kualitas team dan sistem keamanan Stadion, sebelum, saat dan usai pertandingan,” tutupnya.
Sekedar diketahui dari informasi berbagai sumber, secara Rootcause kericuhan terjadi setelah para supporter turun ke lapangan yang ingin menemui pemain dan official atas kekalahan tim Singo Edan dalam menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Mereka turun ke lapangan, meloncati pagar.
Dalam Tragedi Kanjuruhan itu jajaran pengamanan terlihat kewalahan menghalau banyaknya supporter yang turun kelapangan dari bangku tribun. Karena jumlah aparat pengamanan dan supporter yang turun kelapangan perbandingannya sangat jauh.
Menurut pernyataan resmi, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidyata mengaku sudah menyiapkan 2.034 personel pengamanan, ditambah 50 personel cadangan yang ditempatkan di Polres.
“Kita berharap pertandingan kali ini bisa berjalan dengan aman dan damai,” katanya.
Ditempat terpisah, Kapolda Jatim Nico Afinta menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir kurang lebih tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun).
Editor: Ardi Priana