Menu

Mode Gelap

Politik dan Pemilu · 28 Agu 2022 03:36 WIB ·

Polemik “Amplop Kiai” Begini Respon Yenny Wahid


					Yenny Wahid. FOTO/Istimewa Perbesar

Yenny Wahid. FOTO/Istimewa

Tokoh perempuan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menegaskan polemik “Amplop Kiai”, sebagaimana respons terhadap pernyataan Ketua Umum PPP Suharso Minoarfa, bukti mereka tidak paham budaya ulama.

“Jadi, kalau kiai-kiai disebut terlibat dalam money politics, saya rasa itu karena enggak kenal budaya kiai dan ulama,” kata Yenny Wahid di Jakarta, Sabtu.

Putri ulama almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu berpendapat bahwa kiai dan ulama itu justru lebih banyak memberi kepada masyarakat daripada menerima sesuatu dari masyarakat.

“Banyak orang yang datang sowan ke kiai untuk minta didoakan karena mereka percaya bahwa silaturahmi ke kiai akan mendatangkan keberkahan. Baik orang miskin maupun kaya, pejabat maupun orang biasa, semua diterima dan dihormati,” jelasnya.

Bahkan, Yenny mengatakan bahwa tidak jarang ada yang datang membawa sumbangan dan oleh-oleh.

Menurut Yenny, ada yang datang membawa hasil bumi, seperti singkong dan kelapa. Akan tetapi ada juga yang memilih memberikan sumbangan berupa uang dan jumlahnya pun beragam.

“Bapak saya dahulu sering diberi uang Rp5.000,00 oleh masyarakat yang sowan. Namun, banyak kiai yang bahkan besaran sumbangannya saja tidak tahu karena biasanya akan disalurkan langsung untuk keperluan pondok pesantren, membangun masjid, dan lain-lain,” katanya.

Yenny menegaskan bahwa banyak pondok pesantren yang masih disubsidi oleh kiainya agar para santri bisa belajar dan tinggal secara gratis di sana.

Ia mengungkapkan pengalaman unik dengan almarhum Kiai Maimun Zubair, tokoh karismatik PPP. Kalau beliau diberi amplop, amplopnya diterima, lalu dikembalikan lagi kepada yang memberi.

“Beliau mengatakan bahwa sumbangannya beliau terima. Karena sudah menjadi haknya, beliau memberikan kembali kepada orang yang memberi sumbangan tersebut sebagai hadiah dari beliau,” ujarnya.

Yeni lantas menegaskan, “Itulah akhlak kiai, yang bisa menolak secara halus tanpa menyinggung perasaan orang yang ingin mendapatkan berkah.”

Sebelumnya dalam pidatonya di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan bekerja sama dengan KPK pertengahan Agustus lalu, Suharso menyinggung soal amplop kiai.

Dalam acara yang dapat disaksikan melalui kanal YouTube ACLC KPK itu, Suharso mengawali pidatonya dengan menceritakan pengalamannya saat menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP. Dia mesti bertandang ke beberapa kiai pada pondok pesantren besar.

“Demi Allah dan rasulnya terjadi. Saya datang ke kiai dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain, kemudian saya jalan. Tak lama kemudian, saya dikirimi pesan WhatsApp, ‘Pak Plt. tadi ninggalin apa nggak untuk kiai’, saya pikir ninggalinapa? Saya enggak merasa tertinggal sesuatu di sana,” ujar Suharso kala itu.

Setelah itu, Suharso diingatkan bahwa jika bertemu dengan kiai harus meninggalkan “tanda mata”.

‘Kalau datang ke beliau-beliau itu mesti ada tanda mata yang ditinggalkan’. Wah, saya enggak bawa. Tanda matanya apa? Sarung? Peci? Al-Qur’an atau apa? ‘Kayak nggak ngerti aja Pak Harso ini’. Dan itu di mana-mana setiap ketemu, enggak bisa, bahkan sampai hari ini kalau kami ketemu di sana, kalau salamannya enggak ada amplopnya, itu pulangnya itu sesuatu yang hambar. Ini masalah nyata yang kita hadapi saat ini,” jelasnya. (ANTARA)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Editorial Staff

Baca Lainnya

PKN Kabupaten Bekasi Optimis Pemilu 2024 Dapat 1 Fraksi

1 April 2023 - 16:26 WIB

WhatsApp Image 2023 04 01 at 16.23.47

Honor PPK, PPS, Pantarlih di Kabupaten Bekasi Tak Kunjung Cair

1 April 2023 - 00:03 WIB

51DD81C6 FF6A 49EC 8D9D 12170FAD1E46

Pemilu 2024, KPU Kabupaten Bekasi Sosialisasi Dapil dan Alokasi Kursi

31 Maret 2023 - 00:00 WIB

WhatsApp Image 2023 03 30 at 23.50.09

Tokoh Masyarakat Kabupaten Bekasi Dukung Pj Bupati

26 Maret 2023 - 06:10 WIB

E17FB463 9E00 4B16 AF23 E66B295C23C8

Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi Sebut Managerial Pj Bupati Bagus

26 Maret 2023 - 05:52 WIB

95943931 16D8 48E1 B9A0 C847AAA2FFC6

Presiden Jokowi Turun Gunung, Tunda Pemilu 2024

17 Maret 2023 - 01:52 WIB

pemilu
Trending di Nasional