BEKASI – Daerah Kranggan, Kampung yang sudah dikenal dengan Kampung Adat ini mempunyai tradisi yang dijaga secara turun-temurun. Terbukti dengan diadakannya acara Babarit Kranggan pada tanggal 21 Juli 2022 lalu. Adat istiadat babarit di Kranggan banyak bulannya diantaranya, bulan sura, bulan mulud, dan bulan hapit. Acara inipun diadakan tiap tahun dan tiap windu.
Tak hanya itu, Tokoh masyarakat yang sudah sepuh sebagai penjaga rumah adat diwilayah itu, yang terus masih konsisten menjaga budaya tersebut.

Sosok potret Olot Ambung De’ih (67) yang berlokasi di rumah adat, di Kranggan Lembur, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi. FOTO: terkenal.co.id/Kuncoro WR.

Sesepuh Kampung Kranggan Lembur, Kota Bekasi, Olot Ambung De’ih (67) mempimpin rangkaian acara tradisi Babaritan atau Sedekah Bumi. FOTO: terkenal.co.id/Kuncoro WR.

Sesepuh desa Olot Ambung De’ih (67) melantunkan doa dan mantra sembari membakar kemenyan meminta keselamatan dan keberkahan kehidupan masyarakat pada acara tradisi Babarit/sedekah bumi. FOTO: terkenal.co.id/Kuncoro WR.

Sang penjaga tradisi Babaritan di Kampung Kranggan Lembur, Kota Bekasi. Tradisi Babaritan ini masih dilaksanakan sampai saat ini oleh masyarakat Kampung Kranggan tanpa melihat suku, ras, agama atau kepercayaan lain. Dilaksanakan setiap setahun sekali pada bulan Apit agar musibah, wabah penyakit dan bencana tidak terjadi dikampung mereka. FOTO: terkenal.co.id/Kuncoro WR.