JAKARTA – Menurut UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Limbah, Limbah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Limbah terdiri atas sampah rumah tangga, Limbah sejenis Limbah rumah tanga orgnaik dan non organik.
Limbah yang dibuang sembarangan, seperti ke sungai dan laut dapat mencemari lingkungan terlebih Jakarta utara merupakan wilayah Jakarta yang berdekatan langsung dengan laut lepas teluk Jakarta.
Kolaborasi Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Awaluddin Hidayat Ramli Inaku, Dosen Kesehatan Lingkungan, Cornelis Novianus, Dosen Kesehatan Masyarakat dan Bety Samara L Dosen Ilmu Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka dengan sasaran masyarakat Dasawsima RT 1-7 di RW 4, Kelurahan Cilincing, Kec. Cilincing, Jakarta Utara.
Menghasilkan suatu kegiatan berupa kegiatan pelatihan dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan masyarakat dengan mengetahui bahaya sampah organik dan plastik.
“Saya yang bisa dilakukan dalam pemanfaatannya agar sampah dapat digunakan kembali khususnya untuk kepentingan urban farming yang kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 27 Juli 2022 di Kantor RW 4, Cilincing, Jakarta Utara,” kata Awaluddin Hidayat Ramli Inaku dalam keterangan tertulis.
Awaluddin menyampaikan tentang Bahaya sampah plastik bagi kesehatan lingkungan dan pentingnya mengolah sampah plastik agar tercipta zero waste sesuai program SDG’S (sustainable development goals).
Berikutnya Cornelis Novianus dan Bety Samara L, menyampaikan bahaya sampah jika masuk kedalam tubuh manusia dan pentingnya menjauhkan sampah plastic khususnya wadah bekas bahan kimia dari jangkauan anak-anak didalam rumah.
Berdasarkan pre dan post test yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat terkait topik yang dibawakan oleh narasumber yaitu dari 30,2% menjadi 80,1%.
Diakhir kegiatan Ketua RW 4 dan Jajaran RT yaitu RT 12,13,14 menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar masyarakat khsuusnya garda terdepan yaitu Dasawisma dapat meneruskan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat luas. (Cr1)