Profil GM Favehotel Jababeka Astika Parwata, Lahir Dari Anak Seorang Petani
BEKASI – Hotel yang dioperasikan oleh Archipelago International Indonesia, yakni favehotel Jababeka Cikarang, punya sosok pimpinan yang sepak terjang karirnya di industri perhotelan begitu panjang dan profesional, dia adalah Astika Parwata, CHA.
Pria kelahiran asli Bali ini menjabat General Manager (GM) favehotel Jababeka Cikarang, dirinya mulai bertugas pada tanggal 3 Januari 2022 sampai sekarang. Ia merupakan sosok yang kenyang pengalaman di dunia perhotelan.

Kepada Terkenal saat ditemui di loby hotel favehotel Jababeka-Cikarang, Ia menceritakan kisah dan perjalanan karirnya.

Ia telah berkarir di industri perhotelan selama 26 tahun. Sebelum bergabung dengan Archipelago International Indonesia, khususnya favehotel Jababeka-Cikarang, dirinya berkarier di berbagai jaringan hotel dari tahun 1996 dan memulai karirnya menjadi Bellboy.

FOTO: Favehotel Jababeka Cikarang Sangat Cocok Untuk Staycation Anak Muda

Astika berlatar belakang pendidikan Magister Terapan Perencanaan Pariwisata (M.Tr.Par) di Bali State Polytechnic-Tourism Business Planning tahun 2020, Hotel Expert (level 8)
dari BNSP 2017-2018, Kemudian 2016- 2017 Certified Hotel Administrator (CHA) AHLEI :American Hotel & Lodging Educational Institute.
Astika sendiri mengatakan bangga dengan kepercayaan dari Archipelago International Indonesia dan pemilik favehotel Jababeka Cikarang, tak mudah mengemban amanah diberikan sebagai GM saat itu ada calon 3 kandidat. Namun, Astika yang terpilih sebagai GM favehotel Jababeka Cikarang.
Hidup Sederhana
Astika hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil ia yang tidak banyak menikmati fasilitas mewah dari orang tuanya, Ayahnya seorang petani dan seniman sedangkan ibu berjualan warung.
“Kalau orang tua bapak sendiri Petani sekaligus seniman juga. Lebih banyak kegiatannya dan aktivitas sehari-hari dirumah saja,” katanya.
Pada umur 6 tahun, Astika sudah ditinggal sang ayah, secara otomatis ia dibesarkan oleh sang ibu.
“Masa kecil kebetulan saya ditinggal bapak,” ujarnya.
Sang ibulah yang menjadi tulang punggung keluarga. “Jadi Ibu single parent ngebesarin saya, Nah di situlah timbul keinginan atau cita-cita membahagiakan sosok ibu. Itu salah satunya mungkin yang memotivasi saya, ibu saya. Karena ibu sudah benar-benar berjuang untuk membesarkan anaknya,” tuturnya.
Editor: Wilujeng Nurani