Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 24 Mei 2022 04:33 WIB ·

Tiga Ancaman Bidang Ekonomi, Begini Kata Menkeu Sri Mulyani


					Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu) Perbesar

Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Tiga ancaman di bidang ekonomi membuat  Menkeu Sri Mulyani Indrawati ketar-ketir. Tiga ancaman seperti inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan potensi ekonomi yang melemah disebut akan mengganggu stabilitas ekonomi global termasuk Indonesia.

“Tiga hal ini akan mempengaruhi environment ekonomi seluruh dunia termasuk Indonesia,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita dikutip dari Suara.com, Senin, 23 Mei 2022.

Sri Mulyani mengatakan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina benar-benar membuat ekonomi global ketar-ketir. Dampak terasa akibat perang tersebut pada sejumlah harga komoditas global tiba-tiba melesat tinggi, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya lonjakan angka inflasi disejumlah negara.

Beberapa komoditas itu meliputi gas alam yang naik 125,8 persen (ytd), batu bara 166,1 persen (ytd), minyak mentah jenis Brent 45,7 persen (ytd), CPO 20,9 persen (ytd), gandum 55,6 persen (ytd), jagung 31,6 persen (ytd), kedelai 28,1 persen (ytd) dan grain naik 15,5 persen (ytd).

“Ini langsung dirasakan rakyatnya sehingga masyarakat di negara tersebut menghadapi inflasi tinggi,” ujarnya.

Sri Mulyani mencontohkan sejumlah negara yang saat ini menghadapi kenaikan inflasi yang tinggi seperti halnya Brasil 12,1 persen, Amerika Serikat 8,5 persen dan Inggris 9 persen.

“Ini inflasi tertinggi 40 tahun di negara-negara advanced. Kemudian Afrika Selatan 5,9 persen dan Australia 7,7 persen,” katanya.

Untuk meredam gejolak, sejumlah bank sentral di berbagai negara sudah menaikkan suku bunga acuan. Ini dilakukan untuk meredam jumlah uang beredar dan menjangkar ekspektasi inflasi.

“Tingkat suku bunga, kemungkinan akan naik kalau inflasi tak terkendali. Di AS sudah diumumkan, di Eropa masih 0 persen tetapi dengan inflasi 7,4 persen mulai ada tanda-tanda adjustment suku bunga,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Saat suku bunga makin tinggi dan dibarengi dengan inflasi maka biaya ekspansi rumah tangga dan dunia usaha menjadi lebih mahal. Sehingga akan sedikit menggerus daya beli masyarakat dan menyebabkan kondisi ekonomi yang melemah.

“Triple challenges itu adalah inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan pertumbuhan ekonomi yang melemah,” ungkap Sri Mulyani. (Bogordaily)

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Editorial Staff

Baca Lainnya

Hotel Artotel Casa Cikarang Resmi Dibuka, Tawarkan Harga Promo Spesial

20 Maret 2023 - 15:49 WIB

300E6666 670E 4B65 9C7C 3D303A3D3232

Harga yang Fantastis Bayaran Blackpink Sekali Konser

17 Maret 2023 - 09:23 WIB

084447500 1550034056 blackpink

Meninggalkan Hubungan Dengan Taiwan, Honduras Berpaling Ke China! Begini Alasannya

17 Maret 2023 - 03:48 WIB

honduras

Promo Ramadhan, Hotel Harper Cikarang Tawarkan Buka Puasa Sepuasnya

12 Maret 2023 - 23:03 WIB

E1C9947C 439D 4DCC B560 629330E2A06E

Grand Zuri Hotel Jababeka-Cikarang Siapkan Banyak Promo Ramadhan

12 Maret 2023 - 22:26 WIB

WhatsApp Image 2023 03 09 at 13.09.07

Serbu Nih Gais! Angel Wings Tempat Nongkrong Baru di Cikarang

4 Maret 2023 - 17:08 WIB

WhatsApp Image 2023 03 04 at 17.02.46
Trending di Ekonomi Bisnis