Musisi mengecam Kota Gumi karena membatalkan konser Lee Seung Hwan

Para musisi mengutuk Kota Gumi karena membatalkan konser Lee Seung Hwan.
Komunitas musisi mengeluarkan pernyataan yang mengkritik keputusan Kota Gumi yang membatalkan konser Lee Seung Hwan.
Pada tanggal 23 Desember KST, 'Panitia Persiapan Deklarasi Musisi' merilis pernyataan darurat berjudul “Berhenti Membungkam Lagu! Kegiatan seni dan budaya adalah hak dasar yang dilindungi oleh Konstitusi.”
Pernyataan tersebut mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan atas keputusan sepihak Kota Gumi yang membatalkan konser Lee Seung Hwan, mengutip “masalah keamanan.” Mereka mengkritik alasan tersebut sebagai alasan untuk menghindari penanganan konflik dan mengalihkan tanggung jawab dengan mengambil jalan mudah dengan membatalkan acara tersebut.
“Gumi pernah menjadi simbol industrialisasi Korea Selatan dan pusat teknologi mutakhir, kota tempat generasi muda mengejar impian mereka. Namun dengan keputusan ini, Gumi telah menjadi kota yang menindas kebebasan berkesenian, melanggar hak budaya warga negara, dan membatasi kebebasan berekspresi,” pernyataan itu diumumkan.
Panitia berpendapat demikian “Konstitusi Korea Selatan menjamin kebebasan artistik bagi semua warga negara, dan aktivitas seni harus dilindungi terlepas dari pandangan politik artisnya. Keputusan Kota Gumi secara terang-terangan melanggar nilai-nilai konstitusional.”
Pernyataan tersebut menyerukan agar keputusan pembatalan tersebut segera dibatalkan dan menuntut Walikota Gumi Kim Jang Ho mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada artis dan warga negara. Mereka juga mendesak kota tersebut untuk membangun perlindungan kelembagaan yang menjamin independensi dan keadilan administrasi budaya dan seni sekaligus melindungi hak-hak budaya warga negara dan mengakhiri upaya sensor seni.
Deklarasi Musisi mendapat dukungan dari 2.645 seniman dan sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan pada tanggal 18 Desember yang mengkritik Presiden Yoon Suk Yeoldeklarasi darurat militer.
Kota Gumi membatalkan konser Lee Seung Hwan, yang semula dijadwalkan pada 25 Desember, mengutip “alasan keamanan.” Kelompok konservatif lokal telah melakukan protes, menuduh bahwa partisipasi Lee dalam demonstrasi yang menyerukan pemakzulan Presiden Yoon mempunyai muatan politik. Meski menimbulkan kontroversi, konser tersebut terjual habis. Lee Seung Hwan menyatakan penyesalannya atas keputusan sepihak Kota Gumi dan mengumumkan rencana tindakan hukum.
LIHAT JUGA: Konser Lee Seung Hwan dibatalkan di tengah kontroversi politik
Sumber: allkpop.com