Dari Bayangan Menjadi Sorotan: Kembalinya ATEEZ yang Menawan dengan ‘Ice On My Teeth’

ATEEZ, grup K-pop dinamis yang terkenal dengan penampilan energik dan konsep unik mereka, telah membuat comeback yang sangat dinantikan dengan judul lagu terbaru mereka, “Es di Gigiku,” dari mini album mereka JAM EMAS: Bagian 2.

Dirilis pada 15 November 2024, lagu ini menampilkan perpaduan estetika modern dan Victoria, yang mencerminkan evolusi grup dengan tetap mempertahankan suara khas mereka.

Video musik “Ice On My Teeth” merupakan tontonan visual yang memadukan unsur dramatis dengan alur cerita yang menawan. Bertempat di sebuah rumah misterius, video ini menampilkan visual menakjubkan yang membangkitkan suasana film noir.

Anggota ATEEZ terlihat menavigasi adegan berapi-api dan pencahayaan gelap, meningkatkan energi intens lagu tersebut. Liriknya menyampaikan tema ketahanan dan ambisi, dengan kalimat yang sangat disukai penggemar: “Kaulah yang ingin aku selesaikan,” dan “Kita tidak punya waktu; kami menghasilkan uang”

Secara musikal, “Ice On My Teeth” menandai penyimpangan dari judul lagu ATEEZ sebelumnya. Lagu ini menggabungkan irama bass-berat yang dilengkapi dengan string orkestra, menciptakan suara halus yang kontras dengan lagu-lagu grup yang berenergi tinggi sebelumnya.

Meskipun beberapa penggemar mengungkapkan perasaan campur aduk tentang arah baru ini, banyak yang mengapresiasi eksperimen artistik dan kualitas produksi secara keseluruhan.

Bagian chorus lagu yang menarik dan instrumental yang menarik menjadikannya bagian yang menonjol dalam diskografi mereka. Perilisan JAM EMAS: Bagian 2 tidak hanya mencakup “Ice On My Teeth” tetapi juga lima lagu beragam lainnya: “Deep Dive,” “Scene 1: Value,” “Man on Fire,” “Selfish Waltz,” dan “Enough.”

Setiap lagu mengeksplorasi tema dan gaya musik yang berbeda, menampilkan keserbagunaan ATEEZ sebagai artis. Misalnya, “Deep Dive” menyelami konflik batin, sedangkan “Selfish Waltz” menampilkan suara EDM yang upbeat.

Menjelang perilisannya, ATEEZ menciptakan gebrakan yang signifikan di kalangan penggemar dengan teaser dan konten promosi. Album ini tersedia dalam berbagai edisi fisik—TO, DIARY, dan FOR—melayani kolektor dan penggemar setia. Pendekatan pemasaran strategis ini menyoroti pemahaman ATEEZ terhadap audiensnya dan pentingnya keterlibatan penggemar dalam budaya K-pop.

Lagu ini menggunakan gambaran metaforis berlian dan “es” (perhiasan) untuk melambangkan pencapaian dan status grup.

Penulis Lirik dan Komposer:

  • Hongjoong Kim: Anggota ATEEZ yang berpartisipasi dalam penulisan lirik.
  • Banyak Lagu: Anggota ATEEZ yang juga berkontribusi pada liriknya.
  • BL$$D: Dikreditkan sebagai penulis lirik dan komposer.
  • Maddox: Seorang penutur asli bahasa Inggris, dianggap sebagai penulis lirik dan komposer.
  • EDEN: Dikreditkan sebagai komposer, penulis lirik, dan produser.
  • lebih rendah: Dikreditkan sebagai komposer, penulis lirik, dan arranger.
  • paprika: Dikreditkan sebagai komposer, penulis lirik, dan arranger.
  • Zaitun: Dikreditkan sebagai komposer, penulis lirik, dan arranger.

Orang-orang ini secara kolektif berkontribusi pada penciptaan lirik dan musik untuk “Ice on My Teeth.”

Inspirasi Liris Utama

Ekspresi Metaforis:

  • “Es di gigiku” adalah sebuah metafora kesuksesan mereka, mewakili bagaimana mereka memakai prestasi mereka dengan bangga.
  • Liriknya menggunakan citra berlian dan kemewahan untuk melambangkan kekayaan dan ambisi.

Elemen Tematik:

  • Memamerkan kesuksesan dan kepercayaan diri
  • Menampilkan hiruk pikuk dan dominasi mereka
  • Mewakili kebangkitan mereka ke puncak industri musik.

Sorotan Liris

Lagu ini berisi baris-baris lucu dan sombong seperti:

  • “Saya membeli berlian di dokter gigi saya”
  • “Saya telah bermain seperti tenis”
  • “Buatlah hujan”

Lirik ini menyatu referensi mencolok tentang kemewahan dengan pengingat mereka kerja keras dan semangat bersaing. Para penulis lagu, termasuk Bl$$d dan Maddox (penutur asli bahasa Inggris), sengaja membuat lirik yang konyol dan menarik.

Menariknya, penulis lagu tersebut tampaknya sadar akan sifat liriknya yang agak absurd, dengan salah satu pengguna Reddit mencatat bahwa tim penulis lagu kemungkinan besar sadar akan sifat kata-katanya yang lucu dan berlebihan. Inspirasi keseluruhannya tampaknya adalah menciptakan sebuah lagu yang merayakan kesuksesan ATEEZ sambil mempertahankan pendekatan yang menyenangkan dan penuh kesombongan dalam mengekspresikan pencapaian mereka.

Saat ATEEZ terus mendobrak batasan dalam musik dan visualnya, mereka tetap menjadi kekuatan penting dalam kancah K-pop. Kemampuan mereka untuk memadukan genre yang berbeda sambil mempertahankan identitas yang kohesif membedakan mereka dari kelompok lain.

Penggemar muda dapat menantikan untuk mengeksplorasi tema ambisi dan ketahanan yang hadir dalam “Ice On My Teeth,” yang bergema tidak hanya dalam musik tetapi juga dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kesimpulannya, comeback ATEEZ dengan “Ice On My Teeth” bukan hanya sekedar rilis lain; ini adalah undangan bagi para penggemar untuk bergabung dengan mereka dalam perjalanan artistik yang penuh dengan visual yang berani dan suara yang inovatif.

Saat mereka menjelajahi wilayah musik baru, ATEEZ menegaskan kembali status mereka sebagai salah satu artis K-pop terkemuka, siap memikat penonton di seluruh dunia sekali lagi.

(🎬) ATEEZ(에이티즈) – MV Resmi ‘Ice On My Teeth’ 🔗 youtu.be/5OflOlcHLb8 #ATEEZ #에이티즈 #GOLDENHOUR #GOLDENHOUR_Part2 #IceOnMyTeeth

(gambar atau sematkan)

— 1024DAILY (@1024daily.atiny.social) 15 November 2024 pukul 18:00


Sumber: kpoppie.com

Tutup