21 orang tewas saat Israel menghidupkan kembali serangan di Gaza

[ad_1]

Setidaknya tujuh orang tewas setelah pasukan Israel menyerang sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza.

Militer Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara di Gaza yang menewaskan sedikitnya 21 orang, lapor pejabat setempat.

Serangan pada hari Selasa terjadi ketika pertempuran meningkat di wilayah kantong Palestina dan serangan baru dilakukan di Tepi Barat yang diduduki. Bangkitnya kembali kekerasan di wilayah Palestina terjadi ketika perhatian dunia tertuju pada serangan militer Israel di Lebanon.

Tiga belas orang dipastikan tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dalam serangan semalam di dua rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, kantor berita Wafa melaporkan. Puluhan orang juga terluka dalam serangan tersebut.

Militer Israel tidak segera memberikan komentar mengenai serangan itu, namun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara terhadap sebuah kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah di Kota Gaza telah menargetkan pejuang Hamas yang beroperasi dari pusat komando.

Mereka menuduh Hamas dalam pernyataannya menggunakan penduduk sipil dan fasilitas untuk tujuan militer. Hamas secara konsisten membantah tuduhan tersebut di tengah perang yang berlangsung sejak Oktober lalu.

Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan bahwa bekas Sekolah Shujayea melindungi keluarga-keluarga Palestina yang kehilangan tempat tinggal, dan setidaknya tujuh orang telah terbunuh.

Dua serangan terpisah Israel lainnya menewaskan lima warga Palestina di Rafah di Jalur Gaza selatan dan di pinggiran Zeitoun Kota Gaza. Dan di Khan Younis, di selatan daerah kantong tersebut, enam orang tewas dalam serangan terhadap tenda-tenda yang menampung pengungsi, kata petugas medis, meskipun insiden tersebut masih belum dapat dikonfirmasi.

Jihad Islam Palestina, sayap bersenjata Hamas, dan faksi militan kecil lainnya mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pejuang mereka telah menyerang pasukan Israel yang beroperasi di beberapa wilayah Gaza dengan roket anti-tank, tembakan mortir, dan alat peledak.

Penggerebekan di Tepi Barat terus berlanjut

Militer Israel juga terus melancarkan serangan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, yang menyebabkan penangkapan sedikitnya 15 orang, menurut Wafa.

Di Nablus, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pria berusia 25 tahun meninggal karena luka-luka setelah dia ditembak oleh tentara di bagian paha dan perut di kamp pengungsi Balata.

Sementara itu, dewan desa Kafr Nima melalui Facebook mengimbau warga untuk tidak menyekolahkan siswanya karena kehadiran pasukan tentara Israel di desa tersebut.

Pasukan Israel telah melakukan serangan besar-besaran di Tepi Barat sejak perang di Gaza dimulai hampir setahun lalu. Setidaknya 719 orang telah terbunuh dan lebih dari 10.000 orang ditangkap sejak 7 Oktober.

Serangan mematikan Israel di Tepi Barat yang diduduki
Jip tentara Israel bergerak ke kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki selama penggerebekan (File: Majdi Mohammed/AP Photo)

Houthi menargetkan Israel

Ketika Israel mengklaim serangan daratnya sedang berlangsung di Lebanon, kelompok Houthi Yaman tampaknya meningkatkan aktivitas mereka.

Kelompok yang didukung Iran melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pos militer Israel di Tel Aviv dan Eilat pada hari Selasa, kata juru bicara militer kelompok tersebut Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pada hari Minggu, Israel melancarkan serangan udara ke kota Hodeidah di Yaman setelah Houthi melaporkan serangan rudal di Bandara Internasional Ben Gurion Israel.

Sejak November, kelompok Houthi telah berulang kali melakukan serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, termasuk serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

Dua kapal mengalami kerusakan setelah terkena rudal dan drone laut di lepas pantai Hodeidah Yaman pada Selasa pagi, kata badan keamanan maritim dan sumber yang memantau daerah tersebut.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

[ad_2]
Sumber: aljazeera.com

Tutup