Puluhan ribu orang mengungsi dari pemboman Israel di Lebanon | Berita konflik Israel-Palestina


Puluhan ribu warga Lebanon telah meninggalkan rumah mereka karena meningkatnya pemboman Israel, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Israel melanjutkan kampanye serangan udara besar-besarannya pada hari Selasa setelah hampir 500 orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat bomnya pada hari sebelumnya. Serangan tersebut telah menyebabkan warga sipil Lebanon terus berusaha melarikan diri dari wilayah selatan negara tersebut, meskipun serangan juga telah menghantam sejumlah lokasi di seluruh negeri.

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya serangan yang kami saksikan kemarin,” kata juru bicara badan pengungsi PBB Matthew Saltmarsh kepada wartawan di Jenewa pada hari Selasa.

“Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka kemarin dan semalam, dan jumlah tersebut terus bertambah,” katanya.

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 492 orang pada hari Senin, termasuk 35 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, menandai pemboman paling mematikan di negara itu dalam hampir dua dekade.

Musuh lama Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan hampir setiap hari sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

Namun, Israel kini telah meningkatkan operasinya. Pengeboman hari Senin sejauh ini merupakan yang terbesar yang dilancarkannya terhadap Lebanon sejak perang skala penuh berkecamuk antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran pada musim panas tahun 2006.

“Ini adalah wilayah yang telah hancur karena perang dan negara yang sangat memahami penderitaan,” kata Saltmarsh. “Korban yang dialami warga sipil tidak dapat diterima.”

Ravina Shamdasani, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan bahwa badan tersebut “sangat khawatir” oleh meningkatnya permusuhan dan meminta “semua pihak untuk segera menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan warga sipil”.

UNICEF mengecam dampak serangan tersebut terhadap anak-anak.

“Kami memperingatkan hari ini bahwa eskalasi lebih lanjut dalam konflik ini akan benar-benar membawa bencana bagi semua anak di Lebanon,” kata Ettie Higgins, wakil perwakilan UNICEF di Lebanon.

“Kemarin adalah hari terburuk di Lebanon dalam 18 tahun. Kekerasan ini harus segera dihentikan, atau konsekuensinya akan sangat tidak adil.”


Sumber: aljazeera.com

Tutup