FK Undip Jelaskan Latar Belakang dr Aulia yang Meninggal Dunia
[ad_1] Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) kembali bersuara soal perundungan pada Jumat (23/8/2024). Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko akui jika adanya kasus tersebut.
Mereka sudah membentuk satuan tugas untuk melakukan evaluasi sistem pendidikan dokter spesialis.
Meninggalnya dokter Aulia Risma, peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS), menjadi sorotan karena ada dugaan perundungan. Usai kejadian itu, di media sosial juga ramai isu perundungan lain.
Salah satu yang ikut terseret nama Prathita Amanda yang meminta juniornya untuk makan lima bungkus nasi padang.
”Betul. (Kejadiannya) tiga tahun lalu kepada adik juniornya,” kata Yan dalam keterangan.
Ia menegaskan, bahwa sudah ada hukuman bagi pelaku. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan ada tujuh laporan perundungan dan tengah diperiksa di tingkat universitas.
”Bukan hanya perundungan, untuk program dokter spesialis ini udah ada tiga pelaku yang dijatuhi hukuman,” ujarnya.
Sementara, Pihak kampus memasang banyak poster untuk mengingatkan tidak adanya perundungan. Jika didapati kasus serupa, Undip sudah punya mekanisme yang bisa ditegakkan.
”Di Undip ada norma yang harus ditaati peserta didik atau mahasiswa,” ungkapnya.
Kini, FK Undip bersama RSUP dr Kariadi Semarang membentuk tim task force. Bertujuan yakni menyelidiki kematian dokter Aulia. Dari tim investigasi internal itu, memang diketahui dokter Aulia tengah sakit.
Selain investigasi, tujuan adanya tim ini yakni untuk melakukan evaluasi dan peningkatan mutu. ”Kami sadar perlu ada integrasi yang lebih baik,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: lambeturah.co.id