Putin sampaikan keprihatinannya terhadap kematian warga sipil di Gaza
Pemimpin Rusia mengatakan negaranya fokus pada perang di Ukraina tetapi menyesalkan ‘bencana kemanusiaan’ di Gaza.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas bahwa ia “prihatin” mengenai tingginya jumlah korban sipil Palestina di Gaza.
Dalam pertemuan di Moskow pada hari Selasa, Abbas mengatakan bahwa Rusia dianggap sebagai salah satu “sahabat terdekat” rakyat Palestina, sementara Putin menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap solusi dua negara.
“Semua orang tahu betul bahwa Rusia saat ini, sayangnya, harus membela kepentingannya dan membela rakyatnya dengan senjata di tangan. Namun, apa yang terjadi di Timur Tengah, apa yang terjadi di Palestina, tentu saja, tidak luput dari perhatian kami,” kata Putin, menurut transkrip Kremlin.
“Tentu saja, kami menyaksikan dengan penuh kesedihan dan kecemasan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” imbuhnya.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan regional, dengan Israel bersiap menghadapi serangan balasan yang diantisipasi dari Iran dan Hizbullah menyusul serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpin tingkat tinggi Hamas dan Hizbullah.
Rusia, yang telah lama berupaya menyeimbangkan hubungan baik dengan kedua kelompok Palestina dan Israel, telah memancing kemarahan Israel sejak awal perang di Gaza dengan menjadi tuan rumah bagi delegasi dari Hamas dan menggarisbawahi penderitaan warga sipil di Gaza, tempat kampanye Israel telah menewaskan hampir 40.000 orang dan membuat lebih dari 90 persen penduduk mengungsi.
Sementara Rusia telah mencoba memposisikan dirinya sebagai pembawa perdamaian potensial dalam konflik tersebut, energinya sebagian besar terfokus pada Ukraina, di mana pasukannya gagal mengatasi pertentangan keras Ukraina setelah menginvasi negara itu pada Februari 2022.
Pada hari Selasa, kantor berita negara Rusia TASS mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov yang mengatakan bahwa pemerintahnya “menyerukan kepada semua orang untuk menahan diri dari meningkatkan situasi agar tidak berubah menjadi bencana bagi semua pemain regional”.
Sumber: aljazeera.com