Dosen Fisip Unisma: Pentingya Legislatif Sinergitas dengan Media

Acara media gathering DPRD Kota Bekasi, Ketua DPRD dan Dosen Fisip Unisma Dilla Novita, S.Sos., M.Si, Foto/Dok: Risky Pangestu.

BEKASI – Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 (Fisip Unisma) Bekasi, diundang sebagai pemateri ‘Pentingnya Lembaga Legislatif Membangun Sinergitas dengan Media’ acara Media Gathering DPRD Kota Bekasi.

“Sebenarnya kuncinya adalah di komunikasi ya sama keterbukaan, keterbukaan maksudnya kalau memang itu adalah kebutuhan publik informasi yang diakses. Tadi saya sampaikan juga, memang dewan ini harus punya unit khusus lembaga khusus yang ngurusin tapi media sosial juga. dewannya enggak mau ketemu langsung ya sama wartawannya. Dengan berbagai macam alasan bisa atau berbagai macam kendala misalnya, Tapi ketika difasilitasi sama humas yang mengelola khusus media sosial. Setidaknya dia menggunakan hak jawabnya si dewan ini melalui media sosial resmi dewan gitu”kata Dilla Novita, S.Sos., M.Si, Dosen Fisip Unisma, saat diwawancara usai ngisi materi. Jum’at (12/11/2021).

Kata dia, penting untuk adanya satu institusi atau unit khusus di dewan ini yang kerjaannya memang ngelola media sosial, Dan media sosial itu menjadi salah satu jembatan ketika wartawan tidak bisa mengasih secara langsung wawncaranya kepada dewannya.

“Hari ini jangan, jangan hanya dilihat untuk bersenang-senang. Enggak. Iya harus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan-kepentingan publik sebenarnya”bebernya dosen cerdas ini.

Masih menurut dia, bersosial media sebagai pejabat publik penting bahkan pemimpin dunia harus. Dari situ kita bisa melihat bahwa media sosial ini harus sudah sangat dimanfaatkan secara efektif untuk menjadi jembatan informasi dan komunikasi kepada khalayak ramai.

“Bisa juga, menjadi store atau Store itu artinya tempat untuk menyalurkan informasi atau berita dan itu bisa diakses oleh masyarakat dan itu bisa diakses juga oleh wartawan. Supaya bisa resonansi ya. Supaya bisa dikembangkan lagi informasi tersebut”jelasnya.

Disinggung sinergi legislatif dan media, menjelaskan harus bersinergi karena intinya adalah masing-masing kan kerjanya untuk masyarakat.

“Legislatif itu kerjanya buat siapa? Dia kan mewakili suara masyarakat. Kemudian media, media itu ya informasinya berita yang baca. Siapa sih? Masyarakat. Masyarakat, jadi sama-sama yang mestinya mendapat keuntungan kan masyarakat. kenapa enggak membangun kolaborasi? Kalau kita tahu bahwa yang menerima manfaat dari kerja kita itu adalah masyarakat gitu loh, penting kolaborasi dan masa depan”ungkapnya.

Diakhir wawancara, Kalau kita melihat perubahan masyarakat ya dari pertama masyarakat nomaden yang pindah-pindah kemudian masyarakat Agaris, Kemudian masyarakat industri dengan temuan revolusi industri, yang pertama kali itu masih nguap di Eropa, Kemudian munculnya komputerisasi.

“Kemudian hari ini adalah informasi. Nah, fase-fase perubahan itu akhirnya mengubah masyarakat dalam berpikir, termasuk tadi dewan bisa terbuka, bisa mudah diakses informasi, dan untuk kepentingan politisi, akhirnya tahu kalau mereka tuh kerja. Kalau misalnya mereka bekerja tapi tidak di-share. Masyarakat bisa gimana bisa milih dia lagi.”pungkasnya.

Editor: Ardi Priana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup