Ternyata Pasang Behel di Tukang Gigi ada Resiko, Ini Penjelasanya

Pasang behel gigi atau kawat gigi harus dilakukan oleh dokter gigi, Foto/Dok: sehatq.com

Mahalnya biaya memasang kawat gigi atau yang lebih dikenal dengan behel di dokter gigi maupun dokter gigi spesialis menjadi alasan utama seseorang beralih pasang behel di tukang gigi.

Padahal memasang behel bila tidak sesuai dan dilakukan oleh orang yang tidak memiliki dasar keilmuan spesialis gigi dapat birisiko buruk terhadap kesehatan gigi da nmulut.

Memasang behel atau perawatan orthodonti sendiri bertujuan untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak rata – atau posisinya maju mundur – agar gigitan pada gigi rahang atas dan gigi rahang bawah dapat mencapai posisi yang normal dalam suatu lengkung rahang. Dengan melakukan perawatan ini, secara otomatis penampilan pasien juga dapat terkoreksi.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan ruangan yang dibutuhkan dalam menggeser gigi-gigi yang posisinya perlu diperbaiki, salah satunya dengan pencabutan gigi.

Namun, tidak semua kasus pemasangan behel harus ada gigi yang dicabut. Hal ini bergantung pada seberapa besar kebutuhan ruangan yang diperlukan untuk menggeser gigi geligi tersebut setelah pemeriksaan oleh dokter gigi dan foto rontgen untuk menganalisanya.

Selain itu, sebelum melakukan tahapan pemasangan behel, dokter gigi juga akan memeriksa seluruh gigi pasien dengan teliti. Bila ada karang gigi yang menumpuk, dokter gigi akan membersihkannya terlebih dulu. Sedangkan bila terdapat gigi yang berlubang, perawatan penambalan akan dilakukan sebelum pemasangan kawat.

Semua prosedur dari tahapan pemasangan behel ini ada standar operasionalnya sehingga tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang lain termasuk tukang gigi. Perawatan ini hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis orthodonti yang berkompeten dan memiliki izin resmi.

Akibat memasang behel di tukang gigi

Hingga saat ini, sudah banyak kasus-kasus permasalahan penyakit gigi dan mulut yang timbul akibat kerja tukang gigi sehingga Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 39 tahun 2014 tentang pembinaan, pengawasan dan perizinan pekerjaa tukang gigi dibuat untuk mencegah terjadinya korban-korban dari oknum tukang gigi.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah gigi yang goyang. Behel yang dipasang secara tidak tepat dapat merusak letak dan fungsi gigi yang sebenarnya. Behel tersebut dapat menekan dan menggeser gigi geligi yang seharusnya tidak perlu diperbaiki. Hal ini dapat membuat tulang peyangga yang ada di bawahnya ikut bergeser dan goyang bahkan lepas.

Selain itu, infeksi gusi juga bisa saja terjadi oleh karena peralatan kedokteran gigi yang tidak higienis. Penyakit ini dapat menjalar sampai ke jaringan yang ada di bawahnya, seperti tulang peyangga gigi sehingga risiko pembengkakan, luka pada jaringan sekitar dan bau mulut dapat timbul oleh karena hal tersebut.

Tidak hanya itu, pada beberapa kasus yang lebih berat, jika kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, maka infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Tentu bila sudah seperti ini, biaya yang dikeluarkan akan bertambah banyak dari semestinya.

Jadi, sebaiknya hindari pasang behel di tukang gigi yang belum terjamin keahliannya. Berkonsultasilah secara langsung dengan dokter gigi yang berkompeten dan memiliki izin yang resmi untuk merawat kesehatan gigi dan mulut Anda sehingga faktor risiko yang muncul dapat dihindari.

Source: klikdokter.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup